Saya kira, boleh saja Roy Keane menafsirkan begitu. Ia juga pemain bola yang merasakan bagaimana dilapangan jika tim ada dalam kekalahan telak. Sebagai pemain bola dengan selebrasi begitu mungkin dirinya tersinggung.
Namun jika melihat tari merayakan suka cita. Itu sudah menjadi budaya Brasil. Tidak heran juga dengan tarian samba di lapangan hijau. Disisi lain begitulah mereka merayakan suka citanya baik dalam mencetak gol atau merayakan kemenangannya.
Tentang selebrasi dan perayaan kemenangan. Itu hak masing-masing dan jika memang menuai banyak kecaman. Selebrasi tari Brasil ke depan itu memang mutlak harus dikurangi selebrasinya. Supaya tidak menyinggung lawan dan banyak orang. Sebab piala dunia milik semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H