Polisi yang pada puncaknya melalui Kapolri Listyo mengumumkan sebagai Ferdy Sambo sebagai tersangka penembakan Kasus Brigadir J itu langsung di depan public melalui konferesi pers pada Selasa (9/8).
Menjadi kredit poin keberhasilan polri mengungkap tabir gelap kasus Brigadir J yang banyak menyimpan misteri dan teka-teki public, setidaknya itu bagi persepsi publik.
Maka dari itu apresiasi terhadap polri dalam penanganan kasus dengan berbagai rancangan skenario besar tewasnya  Brigadir J antara ditembak, saling tembak, dan dugaan penganiyayaan.
Pencapaian akan kasus ini sangat pantas di berikan apresiasi atas keberanian polri mengungkap kasus Brigadir J yang tak pandang bulu menetapkan suadara FS tersangka merupakan elite polisi.
Sebelumnya lika-liku drama dari CCTV yang rusak, RT setempat yang tidak tahu ada pembunuhan, isu dugaan plecehan seksual atas istri Ferdi Sambo yang dilakukan oleh Brigadir J.
Dan serta tidak sinkronnya pegakuan Bharada E dengan narasi polisi sebelumnya, yang terlibat dalam scenario Ferdy Sambo. Pengakuah Bharada E menembak Brigadir J diperintah atasannya.
Membuat kasus penembakan Brigadir J tersebut mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat dan juga Presiden Jokowi untuk memuntut tuntas kasus tersebut. Dan polisi sudah menetapkan Ferdy Sambo sebagai Tersangka.
Tetapi dengan motif sendiri yang juga dipertanyakan public. Apakah dengan Polri sendiri yang masih tidak akan mengumumkan motif pembunuhan terhadap Brigadir J?
Menurut polri, motif tersebut terlalu sensitif dan hanya akan menjadi konsumsi tim penyidik seperti yang dikatakan oleh Kabareskrim Polri Komjen Agus Andriantoapada  Kamis (11/8).
Mungkinkah tidak akan ada tekanan dari public nantinya? Sebab yang namanya kasus pasti ada motif dan seperti apapun motif itu meski pahit , bukankah itu harus di buka oleh kepolisian?
Motif Perlu Dibongkar sampai Akar