Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kisah Inovasi Tani: Sejahtera dari Palawija dan Sayuran

4 Agustus 2022   19:24 Diperbarui: 5 Agustus 2022   04:40 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalkulasi antara kebutuhan penanaman sendiri seperti yang dijalankan oleh Sartim, dalam menyiram tanamannya dengan mesin penyedot. 

Satu liter bensin itu dapat untuk menyiram tanamannya selama kurang lebih satu dua minggu sampai satu bulanan. Artinya untuk kebutuhan operasionalnya sendiri tidak terlalu tinggi.

Tanam Paliwija dan Sayuran

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Memang kembali menanam palawija, sayuran, dan sebagainya harus tekun dan dilakukan perawatannya secara berkelanjutan.

Tujuannya untuk dapat mengoptimalkan hasilnya baik pupuk yang harus terus di berikan ke tanaman, serta perawatan lain seperti semprot hama dan sebagainya itu harus rutin dilakukan.

Sartim juga menghimbau bahwa tidak selalu tanaman yang ditanam berhasil, kadang kala juga kualitasnya rendah akibat cuaca dan lain sebagainya sebagai pengaruh yang mungkin bisa berakibat tanamannya sendiri bisa gagal panen.

Dirinya bercerita tanaman yang ditanamnya pada saat yang lalu, yaitu komoditas cabai. Tidak dipungkiri Sartim juga sedikit mengalami kegagalan, banyak cabai yang dimakan hama, artinya cabainya kering tidak dapat dijual.

"Tanaman kemarin cabe kering dimakan hama, tapi alhamdulillahnya masih panen dan ya sedikit-sedikit menikmati hasil, hitung-hitung untuk ongkos tenaga dan pupuk. Ya itu kembali, jadi petani harus sabar, gagal coba lagi, coba lagi. Yang harus dipahami juga belajar dari pengalaman kenapa itu gagal," ujar Sartim.

Menurut Sartim tanpa petani tahu teknik dan tekun dalam menanam apapun tanamannya. Tidak akan petani tersebut dapat berjalan menuju kesejahteraan sebagai petani.

Selama ini dirinya banyak belajar dari petani lain, secara otodidak pula mencoba dan mencoba menanam apapun. Karena dia tahu masa depan diri dan keluarganya ada di setiap sesuatu yang ditanamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun