Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merasa Miskin dan Aktif Merokok Itu

2 Agustus 2022   18:50 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:09 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada intinya saya merokok dengan sadar, tanpa candu dan masih berpikir dua kali ketika akan membeli rokok ayng harganya mahal itu. Maaf orang yang merasa miskin seperti saya dan akif sekali merokok mungkin itu dapat dikatakan maaf! "pe'*ok" atau orang yang berpikir keliru, sungguh keterlaluan.

Saya sendiri sering terheran-heran, "ya ini sih bukan saya mengkritik atau menyindir mereka-mereka yang secara gila aktif merokok sehari sampai bungkusan".

Tetapi rasionalah kita dengan kondisi ekonomi kita sendiri. Bukankah akan lebih baik mengurangi konsumsi rokok untuk hal yang penting, untuk kita tidak terjerat dalam kemiskinan lagi dan lagi yang terus menerus konsumsi rokok yang tak ada gunannya itu jika kita miskin?

Kita lihat berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021, konsumsi rokok merupakan pengeluaran kedua tertinggi masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan setelah beras.

Dilihat dari total pengeluaran, konsumsi rokok mencapai 11,9 persen di perkotaan dan 11,24 persen di perdesaan. Mentri Keuangan Indoensia Sri Mulyani menilai konsumsi rokok yang tinggi di kalangan masyarakat bawah merupakan salah satu faktor yang membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin.

Maka dari itu, menyadari akan potensi kemiskinan yang disebabkan oleh rokok, mamang harus disadari sejak sedini mungkin. Kedepan harga-harga kebutuhan bukan akan turun tetapi terus melonjak tinggi seperti pangan, hunian, pendidikan, dan lain sebagainya. 

Jika konsumsi rokok dapat membantu mengurangi beban akses kebutuhan hidup karena miskin. Kurangilah konsumsi rokok dan mulai meringankan beban itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun