Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perempuan Bugil Naik Taksi dan Prinsip Orang Cina

1 Agustus 2022   07:43 Diperbarui: 3 Agustus 2022   20:37 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kabar lagi tentang pelecehan seksual yang terjadi di taxi online di Manado, Sulawesi Utara beberapa waktu yang lalu pada Rabu (27/7). Saya terpikir prinsip orang cina yang saya baca di berada halaman facebook saya, mengilhami saya menulis tulisan ini.

Kisahnya unik, menarik, dan mengandung sebuah makna filosofis yang tinggi. Sebuah prinsip orang cina yang dapat dipelajari sebagai jalan usaha kemajuan dan kemakmuran kita semua.

Memang begitu saya. Entah mengapa akhir-akhir ini. Saya sangat tertarik dengan apapun yang terkait dengan cina. "Maaf jika kata 'cina' menyinggung, yang saat ini pilihan kata cina itu berubah menjadi tiongkok".

Jujur, tetapi bukan maksud saya menyinggung atau sebagainya tidak bisa membedakan nama cina dan tiongkok. Melainkan saya justru kagum dengan orang cina sebagai suatu klompok manusia yang tangguh dan disiplin tinggi. 

Tentang kekaguman saya kepada orang cina itu. Terutama adalah prinsip berekonominya orang-orang cina, filosofi pribadinya, serta pandangan yang saya anggap sebagai kemajuan hidup yang banyak dilakukan oleh orang-orang cina.

Semua itu, justru sudah jauh melampaui kelompok-kelompok lain manusia dunia. Dimana cina dapat melangkah maju lebih jauh dari kita, kelompok orang di luar cina.

"Begini maju itu tidak selalu hingar-bingar, berkutat dengan tekologi yang canggih, gedung bertingkat tinggi. Tidak selalu demikian akan tetapi saya ini berpikirnya standart saja sesuai dengan ukuran pemikiran sederhana saya, kira-kira itu sampai nalar".

Tentang kemajuan yang sederhana itu. Saya lihat bagaimana orang-orang cina di belahan dunia itu kaya-kaya, tentu yang miskin juga ada akan tetapi mayoritas dari mereka kaya, tidak hanya yang ada di Indonesia misalnya atau dilingkungan yang lebih kecil Kota Cilacap.

Sebelumnya saya berpikir; apakah mereka "bangsa cina" itu adalah bangsa perantau, yang mana di seantero Negara di dunia mayoritas ada entis cina? Untuk itu mereka dengan semangat perantau yang tinggi akhirnya terpaan alam membuat mereka kerja keras dan kemudian kaya?

Prinsip perantau sendiri butuh upaya yang besar untuk berjuang tetap hidup itu tidak akan bisa ditampik kenyataannya. Tidak peduli suku bangsa apapun ketika sudah berpikir merantau. Prinsip mengubah nasib itu tentu menjadi hal utama yang harus dikejar.

"Terpaan pengalaman akan rantau itu sendiri, mampu bekerja keras dan sadar akan pengalaman pahit untuk dirubah menjadi manis tidak hanya dilakukan oleh etnis Cina tetapi juga etnis-etnis lainnya ketika mereka merantu termasuk etnis Jawa, India dan lain sebagainya".

Tetapi hal lain yang menarik dari cina sendiri di dalam negri asalnya yakni Republik Rakyat Tiongkok, yang saat ini bergerak maju dan menjadi Negara kaya. Sebelumnya Negara itu 40 tahun yang lalu merupakan Negara miskin dibawah rezim komunis.

Mungkinkah, memang prinsip dasar orang cina sendiri yang kuat dan tahan banting. Gigih berusaha sehingga tidak hanya perantaunya yang kaya?

Tetapi mereka orang cina yang berdiam di tanah kelahiran mereka di Negara Republik Rakyat Tiongkok kini juga menjelma menjadi kaya, yang mana itu adalah filosofi dari prinsip orang-orang cina itu sendiri sebenarnya?

RRT menjadi Negara kaya memang fenomenal. Saya ingat bagaimana seseorang pernah berkata kepada saya waktu itu dan saya juga banyak mendengar dari tokoh-tokoh intelektual yang sering berbicara tentang kemajuan china dalam 40 tahun terakhir ini.

Mantan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Deng Xioping pernah berkata bahwa menjadi kaya adalah mulia, itukah juga merupakan prinsip dasar orang-orang cina? Yang mampu mengangkat mentalitas orang cina itu sendiri untuk menjadi kaya dan maju?

Kemuliaan Negara Republik Rakyat Tiongkok saat ini memang sudah menjadi hal yang nyata, bukan sekedar wacana atau teori belaka. RRT sendiri menjadi Negara investor bahkan modalnya salah satunya di tanam di Indonesia.

"Prinsip menjadi kaya itu mulia menurut Deng Xioping, "orang atau Negara jauh sekalipun ketika kita 'kaya', sudah pasti mereka akan melirik kita beda dengan ketika miskin sudah pasti dicampakan".

Terbukti pada saat RRT masih menganut system komunis dan mereka miskin, Negara-negara dunia memandang mereka rendah dan terbelakang.

Banyak Negara seperti Indonesia sendiri saat itu memutuskan hubungan bilateral dengan Tiongkok di masa orde baru dengan dalih Tiongkok punya andil dalam peristiwa G 30 S.

Tetapi saat ini, dimana Afrika sekalipun yang jauh dari Tiongkok berharap Tiongkok berinvestasi di negaranya, bukankah apa yang disinggung Deng Xioping merupakan kebenaran itu sendiri banyak Negara jauh ramai-rami datang ketika kaya?

Bahkan Indonesia pun yang dulu memutuskan hubungan bilateral dengan Tiongkok, saat ini bila tidak dapat bantuan investasi dari Tiongkok, diperkirakan pembangunan ekonomi di indoesia dapat melambat? Pada akhirnya secara tidak langsung Indonesia juga bergantung dengan Tingkok?

Maka dari itu melihat bagaimana prinsip Negara Tiongkok sendiri saat ini, yang maju serta kondisi negaranya yang relative stabil dan menjadi saah satu kekuatan ekonomi dunia.

Meskipun prisip tiru, modivikasi, dan jual menjadi hal lumrah terjadi di Tiongkok dengan barang-baragnya yang murah menguasai pasar dunia.

Lebih dari itu, berbicara tiongkok bukan sekedar dari bagaimana startegi bernegara mereka dapat maju. Akan tetapi manusia-manusia Tingkok atau cina sendiri juga seharusnya dipandang sebagai dasar utama dari kemajuan cina baik dalam bisnis maupun strategi ekonomi mereka.

Saya ingat bagaimana cerita Supir Taxi orang cina entah ini nyata atau fiksi tetapi setidaknya kisah cerita ini dapat diambil pelajarannya. Ada penumpangnya perempuan telanjang "bugil", ia "sang supir" memandangi terus perempuan itu dari ujung kaki hingga ujung kepala yang membuat penumpang perempuan bugil itu kesal dilihatin terus, sambil marah!

"Berkata; memang kamu belum pernah melihat orang telanjang "bugil"? Sang supir taksi itu menjawab bahwa dirinya lagi mencari tahu, perempuan bugil itu simpan uang atau kartu kredit dimana untuk bayar dirinya".

Pelajaran dari kesimpulan cerita supir taxi itu menandakan bahwa orang cina sangat focus ketika mereka berusaha. Artinya jangan sampai focus lain mengambil peratian pada bisnisnya tersebut sehingga dirinya punya potensi rugi dan gagal berusaha.

Artinya dengan cerita tersebut orang-orang cina sendiri terlatih pada nalar yang rasional memandang segala sesuatu, baik itu yang bisa menguntungkan atau justru merugikan.

Kisah orang cina lain yang menunjukan bahwa orang cina itu gigih dan tekun, prihatin, serta tak terlalu serakah sehingga bisnis mereka dapat aman dan lancar dalam mengambil keuntungan.

Ini juga alasan mengapa toko orang cina selalu dapat lebih murah, atau setidaknya barang impor dari cina murah-murah tetapi standart barangnya juga lumayan.

Ada kisah menarik juga dari perantau cina sebut saja "Aseng" di Australia. Karena dirinya butuh tumpangan ia rela kerja di restoran Australia tanpa di gaji. Karena tekun dan kerja kerasnya semua bentuk pekerjaan di kerjakannya dari nyapu, cuci pirang dan sebaginya.

Melihat bagaimana rajinnya aseng itu, akhirnya pemilik restoran yang ingin semakin kaya, satu per satu pegawainya ia kurangi. Sebab sudah ada aseng yang mampu mengisi pos kerjaan pegawai lain.

Semakin lama Aseng tersebut mengadi serta kesabarannya terus berkontribusi di restoran tersebut. Membuat pemilik restoran iba dan itu nuraninya tergerak, pemilik restoran itu akhirnya membayar Aseng.

"Seng mulai bulan depan kamu dapat gaji, itu bentuk aprsiasi kepadamu; kata sang pemilik toko". Jawab Aseng: "tidak usah pak saya sudah dapat tumangan disini sudah beryukur". Tidak-tidak kamu pantas dapat hak kamu; kata pemilik restoran".

Akhirnya Aseng mandapat gaji oleh pemilik restoran tersebut. Aseng yang makan dan tidur di restoran mengumpulkan gaji yang sudah diterimanya selama di gaji oleh pemilik restoran.

Dengan keterampilan yang sudah dipunyai bekerja di restoran tersebut dan tabungan yang banyak dari gajinya. Aseng dalam enam bulan kedepan mengajukan keluar kerja, yang alasannya dia ingin mandiri dan mengucapakan banyak terimaksih sudah dibantu pemilik restoran.

Karena aseng kariyawan yang jujur, ulet dan pekerja keras, sebenarnya agak berat pemilik restoran itu melepas Aseng, akan tetapi alasan aseng ingin mandiri membuat pemilik restoran pun menyadarinya dan melepas Aseng.

Enam bulan berlalu, aseng akhirnya membuka restoran kecil-kecilan dengan menu yang sama di restoran sebelumnya di kota lain. Dengan kebutuhan hidupnya yang sedikit, dirinya bisa menjual harga makanannya murah, itu membuat banyak restoran ditempat yang sama di kota itu bangkrut dan Aseng mampu membuka gerai-gerai yang lain.

Akhirnya dirinya pun sukses dalam kehidupannya. Aseng yang sebelumnya perantau bahkan dapat dibilang gelandangan yang tidak punya apa-apa berhasil mempunyai pegawai dan bisa membantu orang lain dengan mempekerjakannya.

Dua cerita di atas tentang orang cina merupakan kisah yang dapat kita pelajari bagaimana orang-orang cina sendiri mempunyai daya juang hidup dan rasional yang tinggi dalam menjalankan semua bentuk kehidupan dari binis dan tujuan-tujuan akan kehidupannya sendiri.

Belajarlah sampai negri cina seperti yang ada didalam teks kitab suci islam bahwa; "tuntutlah ilmu walau sampai ke negri cina, itu sudah terbukti dengan kemajuan Negara cina atau RRT dan juga orang-orang cina yang dapat sukses merantau di berbagai Negara".

Seharusnya sikap-sikap dan visi bagaimana orang cina itu memandang kemajuan dirinya, sepatutnya kita tiru untuk bisa sama-sama sukses berusaha. Dalam bernegara sendiri meniru Republik rakyat tiongkok yang mampu mengentaskan kemiskinan masyaraktnya yang bermilyar-milyard itu tidak salah juga diterapkan di Indonesia, sebab di Indonesia sendiri garis kemiskinan masih tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun