Setuju atau tidak pada apa yang dinamakan "Citayam Fashion Week", bagi saya itu sementara dan hanya obrolan viral media social sesaat saja.
Berbondong-bondongnya orang kususnya kaum muda ke Citayam Fashion Week , sifatnya itu jelas tren saja dan bila itu sudah tidak relevan momentumnya menjadi sampah dan berakhir ditempat sampah itu pasti.
Cerita "Citayam Fashion Week" yang booming itu, sejujurnya jika jernih dipahami akan berkutat saja pada orang-orang latah, yang akhirnya berakhir di tempat sampah.
Tak akan ada lagi jejak hanya ada cerita seperti sampah itu, dibuang, dan tak diperhitungkan lagi bila masanya sudah habis. Begitupun dengan imajinasi kedepan Citayam Fashion Week.
"Ini sama seperti permainan tradisional main gundu, panggal dan kelereng untuk anak-anak pada jamannya, kini lebih menarik game-game online, yang pada akhirnya menjadi manusia dan bergaya hidup disesuaikan dengan jaman itulah keadannya begitupun Citayam Fashion Week dapat ditelan jaman"
Maka dengan pembahasan Citayam Fashion Week, yang mana terus relevan dengan jaman itu yang masih harus dipikiri dan disiasati bagaimana "Citayam Fashion Week" itak akan benar-benar menjadi sampah untuk selamanya-lamanya itu PR kita semua.
Itulah gambaran saya akan "Citayam Fashion Week" kedepan bagaimana kita harus menciptakan sebuah solusi memperpanjang trend yang sudah ada itu dan saat ini masih populer.
Bukan apa Citayam Fashion Week tak ada masa depan bila tidak terus dilakukan sebagai bentuk budaya baru, ivent baru, dan kegiatan public yang terus dilakukan tanpa di dukung dengan modal kedepannya.
Apakah dengan sentuhan modal Citayam Fashion Week itu dapat lestari dan jauh dari panggang api sebuah tren dimasa depan yang masih bisa lestari namanya?
Saya kira tidak selalu demikian, akan tetapi jika dijadikan sebauh ivent dan itu membudaya, tetap akan lebih lama masanya tetapi sebagai sebuah tren dan pembicaraaan public saya tidak bisa menjaminya.
Ada factor media disana, momentum, dan lain sebagainya sesuatu itu dapat menjadi tran dan booming diperbincangkan banyak orang termasuk Citayam Fashion Week.
"Sebab cara berpikir selalu akan bertransformasi. "Citayam fashion week" itu keperluan konten, keperluan gaya hidup, dan media social dalam hal ini media social tik-tok, yang menyumbang besar harapan orang-orang yang ingin terkenal secara instan dan dapat cuan"Â
Fenomena Jeje, Bonge, Roy dan lain sebagainya itu fenomena yang dibuat. Fenomena yang "ndilalah" artinya kebetulan pas dengan situasi dan kondisi. Serta memang mendatangkan cuan dari konten-konten Citayam Fashion Week membuat itu bomming dan wajarlah pada keboomingan itu terjadi demikian.
Maka ramai-ramainya tokoh politik seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang turut berkontribusi pembicaraan Citayam Fashion Week setidaknya mempopuleran juga lewat social medianya itu juga karena mereka ingin populer merespon kegiatan anak muda di wilayahnya.
Apakah itu salah? Ya tidak dan itu apa yang saya katakan; "jika sudah menjadi perbincangan dan pasti sesuatu itu dapat dijadikan domplengan pada popularitas siapapun tokoh itu termasuk tokoh politik, bahkan orang-orang yang ingin mendulang cuan-cuan yang lain".
Sebut saja seperti artis dan public figure seperti Baim Wong dan isntrinya yang konon mau mengelontorkan dan 500 juta untuk langgengnya Citayam Fashion Week agar tidak berhenti-berhenti saja sampai disitu, mungkinkah apa yang dilakukan Baim Wong salah?
Tidak juga itu bukan sebuah kesalahan, bagaimana salahnya ketika Baim Wong ingin mendukung Citayam Fashion Week itu? Kenyatannya mereka juga menggelontorkan dana untuk Citayam Fashion Week 500 juta?
Pada akhirnya jika sesuatu sudah populer, dan ada potensi bisnis disana, investor melirik itu sesuatu yang biasa. Baim Wong adalah pengusaha, ia sendiri mengambil momentum Citayam Fashion Week dari segi bisnis biak fashionnya maupun medianya.
Saya kira pebisnis seharusnya memang begitu, mengambil peluang entah dari manapun sisi-sisi luangnya sebagai bagian dari potensi terciptanya bisnis baru tersebut yang cuan.
Akan tetapi dengan rumom Biam Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai kekayaan intelektual perusahaannya, apa salahnya? Saya kira itu murni bisnis dan Baim wong adalah pebisnis. Ia sendiri memang ingin mematenkan dengan bisnisnya itu melalui Citayam Fashion Week.
Iya memang image yang dibangun bahwa Citayam Fashion Week itu milik public, ditambah embel-embel kelas menengah kebawah menjadi senjata klaim terhadap Citayam Fashion Week diakui oleh Baim Wong jadi pertentangan pembicaraan di public yang ramai.
Apakah jika Citayam Fashion Week tetap begini-begitu saja akan langgeng sebagi sebuah trend yang dapat mengekspressikan anak muda dan bisa dapat bertahan selamnya di imagekan pada kaum-kaum bawah?
Berbicara tentang itu sudah pasti sangat berat dengan asumsi banyak dari pelaku Citayam Fashion Week hanya ikut-ikutan tren, buat konten dapat cuan dan lain sebagainya sebagai gaya hidup. Ditambah mereka begitu juga ada motif ekonomi bikin konten dan cuan artinya Citayam Fashion Week dapat dikatakan bisnis.
Maka sudah seharusnya public itu terimaksih pada Baim Wong dengan intuisi bisnisnya itu menjadikan Citayam Fashion Week sebagai bahan dasar dari hak intelektual bisnisnya, yang kemungkinan dengan itu dapat kembangan dan Citayam Fashion Week tidak berakhir menjadi sampah tetapi diperebutkan bak emas berkandungan berlian permata.
Tetapi dengan klaim-kalim itu Citayam Fashion Week itu milik public. Ya silahkan digugat dan siapa yang akan menang jika Citayam Fashion Week masih berpotensi jadi sampah jika tidak ada kekuatan modal untuk terus melanggengkan tren itu dengan tetap cuan yang harus dibangun dengan cuan juga?
Berpikirlah positif, menjaga akan lebih sulit dari pada memulai jika masih populer. Sesuatu itu yang seharusnya menjadi renungan bersama bahwa sudut pandang kita dengan fenomena Citayam Fashion Week yang viral itu dan diperdebatkan sana-sini baik sebagai fasilitator politik maupun ajang bisnis yang pasti akan mendapatkan cuan.
Tidak perlulah diperdebatkan, kita sama-sama tau tujuan ssemua itu yaitu Cuan, Cuan, Cuan termasuk orang-orang yang ada di Citayam Fashion Week macam Bonge, Roy, Jeje dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H