Alasannya, saya masih malu dan entah sampai kapan minder mendekati "akut" sebagai sebuah dasar menjadi kepercayaan diri memandang jodoh dan pernikahan itu akan terdorong naik.Â
Akan itu, saya masih menyaiapkannya, sembari terus menulis mengais receh yang mungkin itu bisa menjadi jalan kemuliaan bagi orang-orang yang tidak seberuntung mereka. Iya mereka yang apa-apa difasilitasi sehingga dengan mudah dalam mengotimalisasi hidup mereka dengan yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H