Di sisi lain, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengalami kenaikan, dari 15,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,6 persen pada Oktober 2020, dan kini naik lagi menjadi 18,5 persen. Sementara elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedandari 9,4 persen tersisa hanya 7,7 persen.
Tetapi angin segar sendiri datang dari munculnya gugatan oleh pegiat pemilu seperti Perludem ke MK. Pilgub DKI dijadwalkan KPU digelar pada November 2024 serentak dengan pilkada lain. Perludem mendorong agar Pilgub DKI bisa diselenggarakan pada tahun 2022.
Untuk itu dengan sudah dibentuknya undang-undang dalam pemilu serentak oleh KPU, mungkinkah tetap akan dilangsungkan pilgub DKI pada tahun 2024? Dengan Anies Baswedan yang menjadi warga biasa jika pilgub dilakukan 2024 selama dua tahun pasca 2022, mungkinkah karir politik Anies Baswedan akan Gurem baik di pilpres atau dipilgub DKI karena dirinya hanya warga biasa yang tidak punya keterkaitan dengan politik secara langsung?
"Seperti diketahui Gurem sendiri adalah istilah yang digunakan di dunia perpolitikan Indonesia untuk menyebut partai-partai dengan perolehan suara kecil dalam pemilihan umum legislative".
Maka "Gurem" atau tidaknya karir politik Anis Baswedan itu adalah pekara dari simpatisan Anies Baswedan itu sendiri dalam mendukung pribadi Anies Baswedan. Selama ini memang Anies digadang-gadang potensial capres, dirinya juga sempat tranding di medos dengan #aniesforpresidenri2024 beberapa bulan lalu.
Tetapi kembali lagi ketika Anies Baswedan tidak punya ikatan jabatan politik, tentu sepak terjang dalam berpolitik itu sendiri akan macet, yang membuat dirinya akan jarang tampil di publik karena menjadi warga biasa.
Begitupun nanti jika pilgub DKI dibarengkan ditahun yang sama dengan Pilpres 2024, Anies Baswedan sebagai warga biasa selama 2 tahun tentu bisa saja namanya hilang dari radar pilgub DKI dan juga capres 2024 karena tidak lagi menjabat jabatan public.
Maka dari itu jika pilgub DKI dan pilpres dilakukan di tahun yang sama yakni 2024, tentu akan menyulitkan karir politik Anies Baswedan dan bukan tidak mungkin ketika nanti elektabilitas nyapres semakin turun Anies tidak diperhitungkan lagi di pilpres 2024.
Begitu juga di pilgub DKI, ketika Anies Baswedan nganggur 2 tahun, pun jelas akan kalah dengan cagub-cagub potensial lain yang mungkin dapat dengan mudah membangun citra lewat jabatan politik seperti Tri Rismaharini, yang mungkin yang diisukan akan bertarung di pilgub DKI berikutnya.
Namun kembali, jika 2024 menjadi tahun dilangsungkannya pilpres dan pilgub DKI, disitulah loyalitas pendukung Anies Baswedan di uji keloyalannya mendukung Anies Baswedan apapun langkah politiknya nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H