Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Pilgub DKI 2024, Karier Politik Anies Gurem?

14 Januari 2021   06:17 Diperbarui: 14 Januari 2021   06:42 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tempo.co

Maka bagaimanakah nasib karir politik Anies Baswedan jika pilgub DKI dilakukan ditahun yang sama dengan pilpres yakni 2024?

Sedangkan Anies Baswedan sendiri digadang-gadang sebagai capres potensial 2024? Jika 2024 dilakukan bersamaan antara pilgub DKI dan pilpres, manakah yang seharusnya dipilih Anies Baswedan?

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi sendiri menjelaskan, untuk mengakomodir keperluan Pemilu Serentak 2024, tidak akan ada Pilkada di 2022 dan 2023. Aturan tersebut tertuang dalam Pasal 201 UU Nomor 10/2016 terkait Pilkada serentak 2024.

Meski begitu, masa jabatan kepala daerah hasil Pilkada 2017 dan 2018 tidak akan diperpanjang. Mereka akan berhenti pada 2022 dan 2023.

Sedangkan untuk mengisi kekosongan, akan diangkat penjabat kepala daerah alias Pj sampai pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. "Bukan Plt (pelaksana tugas). Tapi, penjabat atau Pj," ujar Pramono dikutip rmco.id (27 Juli 2019).

Maka dari itu Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir 2022, jika nantinya pilgub dilakukan 2024, dirinya selama dua tahun akan menjadi warga biasa.

Hal ini beda dengan Jokowi yang saat menjelang Pilpres 2014, dia masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Sehingga Jokowi masih bisa menggunakan panggung Jakarta menuju Istana.

Jika pilgub DKI Jakarta 2024, tentu takdir politik Anies Baswedan akan lain lagi. Saat masa jabatannya berakhir 2022, Anies Baswedan tak bisa lagi menggunakan panggung Jakarta menuju Istana. Karena Jakarta pasca Anies Baswedan hanya akan dijabat oleh penjabat gubernur (Pj).

Memang jika pilgub DKI dan pilpres dilakukan di tahun yang sama di 2024, tentu kerugian sendiri bagi Anies Baswedan. Sebab dirinya harus memilih salah satu mana yang akan dirinya pilih mengikuti kontestasi itu antara pilpres atau pilkada DKI.

Sebab di pilpres sendiri Anies Baswedan juga memiliki elektabilitas yang cukup bagus dan potensial nyapres 2024 meski elektabilitasnya masih kalah jauh dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo saat ini.

Pada survei terbaru Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020. Dalam survei ini elektabilitas Prabowo Subianto yang sempat turun dari 18,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,1 persen pada Oktober 2020, kini naik menjadi 18,9 persen.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun