Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hancur Mimpi Seperti Habibie-Ainun

4 Oktober 2020   10:13 Diperbarui: 5 Oktober 2020   00:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:goedangbiografi.blogspot.com

Untuk itu keheranan pada seseorang yang saya ajak untuk menjalin cinta itu dalam hubungan pacaran atau menikah sekalian, yang dirinya mengimajinasikan hubungannya ingin seperti sejatinya cinta Habibi-Ainun. Bukankah itu hanya mimpi ketika ia tidak ada keberanian dalam menjalani hubungan dengan orang lain termasuk diri saya?

Keengaan dalam menjalani hubungan meski imajinasi ingin cinta sehidup semati, ingin cinta sejati, dan ingin cinta dunia akherat tetapi tidak pernah menjalani hubungan cinta dengan orang lain terlebih dahulu, ukurannya hanya nyaman sebelum berhubungan, tidak mencoba dengan orang yang benar-benar punya visi menjali hubungan , mungkin semua itu tidak pernah terjadi dalam sebuah impian cinta.

Selamanya orang yang tidak mau mencoba cinta dalam menjalani cinta dalam hubungan tersebut ia akan terjebak pada cinta yang ilusif. Dimana ia ingin dapat kenyamanan dari dirinya sendiri terlebih dahulu dalam menjalani hubungan cinta tetapi tidak akan pernah memberikan kesempatan pada yang lain menjalin hubungan cinta dengannya.

Itulah yang membuat cinta yang seharusnya di ukur dengan praktik menjalani berhubungan terlebih dahulu supaya dapat diukur visi berhubungan, justru hanya dorasakan kenyamanan secara sepihak tetapi dipertanyakan membuat nyaman dipihak lain.

Bukankah itu sering dijalani orang-orang dalam hubungan cinta yang salah, dirinya nyaman tetapi orang lain yang sedang menjalin hubungan tidak tahu visi berhubungan cinta dan bisa terjadi kenyamanannya luntur karena tidak adanya visi dari hubungan tersebut?

Maka dari itu banyak orang-orang yang gagal menjalani cinta karean tidak tahu visi berhubungan cinta itu sendiri? Hanya sebuah ilusi nyaman berasal dari diri sendiri saja tidak dibuktikan dalam praktik menjalani hubungan cinta terlebih dahulu. Disitulah kenyamanan akan membuat suatu kesalahan bahwa kenyamanan ada harusnya itu setelah adanya hubungan bukan sebelum berhubungan cinta.

"Karena senyatanya berhubungan cinta adalah bagaimana seseorang saling menjaga hubungan masing-masing dan visi seseorang dalam berhubungan dibuktikan dengan adanya jalinan cinta terelebih dahulu untuk sama-sama dapat mengukur kedalaman cinta masing-masing".

Apakah; siapapun yang punya niat baik dalam berhubungan cinta dengan seseorang karena alasan belum nyaman, belum ada cinta, dan ketakutan pada masa lalu menjadi dasar orang-orang menolak terlebih dahulu orang-orang yang mempunyai visi dalam menjalin hubungan cinta dengan dirinya?

Saya kira apapun impian manusia dalam menjalin hubungan, mau seperti siapapun bahkan Haibi-Ainun sekalipun. Jelas mimpi itu akan hancur ketika orang takut dalam mencoba hubungan cinta dengan orang lain yang mempunyai visi dalam berhubungan cinta dengannya. Ditambah orang yang dalam mencoba ingin berhubungan dengan diri kita punya visi yang jelas dalam membawa berhubungan cinta akan kemana.

Oleh sebab itu siapapun yang takut memulai berhubungan dengan orang baru, mau berhubungan hanya disadari rasa nyaman, tidak dibuktikan dengan saat menjalani hubungan. Disitulah ia akan terus akan merasakan cinta yang salah ketika ilusi kenyamanan dalam berhubungan pada saat pendekatan ukuran dirinya mau menerima orang lain.

Harus membuat dirinya nyaman terlebih dahulu tanpa tahu bagaimana orang itu mampu dalam menjalin hubungan. Kemudian hanya perasaan sepihak seseorang yang ingin nyaman sebelum berhubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun