Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Isu PKI: Gatot Nurmantyo Evolusi Kivlan Zen?

27 September 2020   08:20 Diperbarui: 27 September 2020   08:29 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada henti-hentinya isu yang dihembuskan oleh elit-elit politik Negara khusunya dari mantan perwira militer.

Mungkinkah ada indikasi lain selain untuk kepentingan politik, dimana mereka juga membawa kepentingan instansi, ada yang harus ditutupi dalam kasus G30S? Bukankah militer dalam peristiwa G30S juga terlibat?

Tidak ubahnya PKI masa kini ada dua versi yakni dari kalangan perwira militer Jendral (Purn) Kivlan Zen tahun 2016 dan terbaru Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo di tahun 2020.

Menurut Kivlan Zen (2016) ada 15 juta pengikut dan simpatisan PKI. Kalau dengan anak cucunya bisa 60 juta orang. Kivlan mengemukakan, di wilayah Kabupaten Magelang pernah menjadi lokasi Kongres PKI ke X. Kongres itu yang disinyalir di pimpin oleh Wahyu Setiaji yang sampai saat ini kita tidak pernah tahu mana orang tersebut.

Kedu versi Gatot Nurmantyo yang ditahun 2020 ini juga sering berbicara PKI dan mengindikasi bau-bau komunis Gaya baru, sampai mengirimkan surat terbuka pada Presiden Jokowi melalui KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) (22/09/20) untuk waspda terhadap PKI gaya baru ini.

Komunis gaya baru versi Gatot Nurmantyo yakni mereka yang menuntut pencabutan TAP MPRS yang di buat tahun 1966, kemudian ingin mencabut pelajaran sejarah pembrontakan G30S/PKI disekolah, dan meminta pengehentian pemutaaran film Penghianatan G30S/PKI.

Namun sebagai hutang sejarah itu sendiri, dimana terus menerus isu PKI digoreng dan diadakan sebagai hantu bahkan setiap September,  bukankah kita sudah lelah dengan narasi isu PKI ini sebagai bahan citra politik?

Seperti kita tahu sejak 2016 tiga tahun sebelum 2019 Kivlan Zen juga menggoreng isu PKI ini yang disebutnya sampai ada kongres di Magelang belum terbukti sampai saat ini.

Belum dengan Gatot Nurmantyo bernarasi hal yang sama di tahun 2020, siapa yang menentang pemutaran Film Pengkhinatan G30S/PKI yang kejam dan tidak mendidik itu, hanya akan mengorek luka lama itu  secara otomatis tersetigma sebagai PKI.

Maka dengan santernya kedua orang tersebut berbicara PKI, tetapi tidak pernah ada bukti kongkrit dimana PKI yang ditangkap polisi. Karena bagaimanapun PKI masih dilarang di Indonesia, memakai atribut seperti bajunya palu arit sendiri ditangkap oleh pihak kepolisian.

Jadi apa yang ditakutkan dari PKI, itulah yang Gus Dur pernah ucapkan ketika ditanya oleh Andy F Noya dalam acara Kick Andy dulu tahun 2012, saat dirinya ditanya ditanya akan ada kebangkitan PKI .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun