Perkara cuitan mengenai PKI atau partai komunis Indonesia yang ramai saat ini, saya kira itu tidak akan pernah selsai.
Sebab peristiwa G30S belum menemukan titik solusinya, maka dari itu semua pihak yang terlibat dalam permasalahan G30S harus bisa saling memaafkan "rekonsiliasi".
Tetapi kenyataanya setiap pihak yang terlibat dalam peristiwa G30S tidak pernah mengakui bahwa mereka semua salah.
Masing-masingnya tidak mau meminta maaf karena yang mereka anggap terhadap diri masing-masing merupakan pihak yang benar. Tidak mau mengakui kesalahan sebagai pelaku dari G30S.
Mengapa semua yang terlibat salah? Saya kira jelas alasan kemanusiaan yang menjadi korbannya. Karena semua golongan politik saat itu bergerak saling ingin menang dengan  alasan kekuasaaan politik.
Mereka yang terlibat G30S mengadaikan manusia sebagai korban politik, yang jumlahnya korbannya melebihi 500 ribu jiwa lebih dalam pembataian di peristiwa G30S".
Karena kebanyakan dari korban tersebut dalam G30S adalah rakyat sipil yang disinyalir dan dituduh sebagai anggota PKI, simpatisan PKI dan organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan PKI atau Partai Komunis Indonesia yang didominasi buruh, tani, dan para seniman.
Tetapi klaim dari pihak lain seperti para ulama islam dan sebagainya juga berhembus kabar menjadi korban dari pada kekejaman PKI pra 1965.Â
Karena alasan itu semua pihak yang terlibat termasuk golongan islam sendiri tidak mau mengakui bahwa mereka sama-sama salah dalam hal mencidrai kemanusiaan puncaknya di G30S.
Untuk itu G30S ini, saya meruntut ada tiga peran yang besar dalam peristiwa itu, yakni PKI, TNI AD dan Pemerintah Indonesia.
Perkara ada golongan Islam yang juga dinarasikan sebagai korban kekejaman PKI atau sebaliknya, saat itu memang dalam sejarahnya sendiri golongan islam nasionalis dipersenjatai dalam upaya ikut membantai PKI.