Berkaca dari tetangga saya yang setiap hari brisik dan maksa-maksa anaknya untuk belajar dan menggarap tugas.
Disisi lain ada teman main anak tetangga tersebut mengajak main, kemudian di usir supaya tidak main dulu kerumah tetanga karena menganggu aktivitas belajar anaknya.
Tidak lain supaya anak tetangga saya itu fokus dengan belajarnya, tidak diganggu oleh teman-temannya yang mengajak main mulu.
Itulah hakekatnya kecanggihan orang tua dibandingkan Google. Sebab kesadaran anak belajar adalah bentuk dari ketlatenan orang tua mengarahkan belajar anak-anaknya.
Jika disekolah guru dapat mengarahkan untuk belajar. Dirumah siapa yang harus mengarahkan kalau bukan orang tua? Apakah harus Google, jelas kembali lagi dengan orang tuanya masing-masing?
Ketika di sekolah belajar anak-anak ada motivasi dari teman yang sama-sama belajar. Bukankah kalau tidak belajar malu jika nilainya jelek terus dibandingkan teman-temannya?
Begitu pula ketika disekolah hanya main-main, mana bisa anak main ketika temennya lagi pada serius belajar di kelas dengan guru mereka?
Maka dari itu tantangan orang tua juga dapat menghalau mengontrol waktu main anak. Karena teman-teman dirumah jika memang mereka tidak ada tugas pasti menyambangi anak kita dan akan mengajak main.
Disitulah peran orang tua menjaga anak supaya belajar dulu, mainnya nanti ketika sudah selsai belajar. Dalam mengontrol anak-anak mau belajar itulah canggihnya orangtua melebihi Google yang tidak disadari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H