Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajari Anak di Rumah: Apa Kecanggihan Orang Tua yang Melebihi Google?

22 September 2020   08:54 Diperbarui: 23 September 2020   00:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: statik.tempo.co

Berkaca dari tetangga saya yang setiap hari brisik dan maksa-maksa anaknya untuk belajar dan menggarap tugas.

Disisi lain ada teman main anak tetangga tersebut mengajak main, kemudian di usir supaya tidak main dulu kerumah tetanga karena menganggu aktivitas belajar anaknya.

Tidak lain supaya anak tetangga saya itu fokus dengan belajarnya, tidak diganggu oleh teman-temannya yang mengajak main mulu.

Itulah hakekatnya kecanggihan orang tua dibandingkan Google. Sebab kesadaran anak belajar adalah bentuk dari ketlatenan orang tua mengarahkan belajar anak-anaknya.

Jika disekolah guru dapat mengarahkan untuk belajar. Dirumah siapa yang harus mengarahkan kalau bukan orang tua? Apakah harus Google, jelas kembali lagi dengan orang tuanya masing-masing?

Ketika di sekolah belajar anak-anak ada motivasi dari teman yang sama-sama belajar. Bukankah kalau tidak belajar malu jika nilainya jelek terus dibandingkan teman-temannya?

Begitu pula ketika disekolah hanya main-main, mana bisa anak main ketika temennya lagi pada serius belajar di kelas dengan guru mereka?

Maka dari itu tantangan orang tua juga dapat menghalau mengontrol waktu main anak. Karena teman-teman dirumah jika memang mereka tidak ada tugas pasti menyambangi anak kita dan akan mengajak main.

Disitulah peran orang tua menjaga anak supaya belajar dulu, mainnya nanti ketika sudah selsai belajar. Dalam mengontrol anak-anak mau belajar itulah canggihnya orangtua melebihi Google yang tidak disadari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun