Lemahnya google adalah itu tidak bisa memaksa manusia. Sebab manusia sendirilah yang harus sadar bawasanya bukan google yang butuh manusia, tetapi manusia yang butuh google untuk sarana saling transfer pengetahuan.
Bukankah optimalnya fungsi google ada dari kehendak manusia yakni mau atau tidak manusia menggembleng dirinya untuk mau belajar pengetahuan dari Google?
Inilah sebenarnya dalam belajar dirumah dimasa pandemi ini sebenarnya sama sekali tidak menyulitkan orang tua dalam mendampingi belajar anak dirumah.
Asal guru memberi tahu tugas anak dan ada panduan buku materi. Tentu jika orang tua tidak tahu jawaban atau pendalaman materi itu, Gogle adalah jawaban yang tetap menjawab harapan orang tua.
Karena peran guru dapat digantikan oleh Google saat ini, dimana asalkan kita mau konsisten belajar dengan Google, disitulah optimalnya google sebagai guru manusia.
Maka sebenarnya jika orang tua memang ingin mengoptimalkan anak belajar. Dalam hal pengetahuan tidak mungkin orang tua lebih canggih dari Gogle.
Tetapi adalah peran serta dan pengawasan itulah yang tidak dapat dilakukan oleh Google harus dilakukan oleh orang tua.
Maka disitulah letak kecanggihan kita sebagai orang tua, mengurai minat bermain untuk menjadikan anak minat belajar itulah letak kecanggihan orang tua.
Kasaranya tidak ada anak yang mampu inisiatif mau belajar. Karena belajar adalah hal yang membosankan.
Ditamabah dirumah banyak wahana bermainan, teman bermain. Bukankah sebagai anak masih lebih asyik main dari pada belajar?
"Google tidak dapat bentak anak, mengancam anak tidak dikasih uang jajan dan maksa anak untuk nurut belajar, itulah kecanggihan orang tua yang Google tidak punya".