Oleh sebab itu menjadi politikus seharusnya murni berbuat untuk masyarakat, bukan berbuat hanya untuk kekuasaan yang mementingkan diri sendiri, bagaimana dapat berkuasa supaya terus ada didalam hati masyarakat luas.
Mungkin langkah Dedi Mulyadi terlepas dirinya pencitraan atau apapun, bukankah jadi atau tidak jadi pejabat Dedi Mulyadi tetap dekat dengan masyarakat? Datang ke masyarakat bukan saat pemilu saja?
Dedi Mulyadi sebagai politikus murni tetap sambang ke masyarakat walau sudah menduduki jabatan publik. Beda dengan politikus yang hanya mencari jabatan publik, dimana ketika akan pemilu baru mereka terjun langsung ke masyarakat untuk dipilih memagang kekuasaan.
Dengan bagaimana langkah Fahri Hamzah saat ini yang tidak konsisten dengan gerakan politiknya, biarlah masyarakat yang menilai sendiri. Sebab tindak tanduk berpolitik itu adalah niat bagaimana Fahri Hamzah berpolitik itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H