Dengan dunia militer dapat berlanjut sinarnya jika ada drama-drama baru menyangkut dunia militer sebagi sebuah gejolak di masyarakat baru memungkinkan mendapat citra masyarakat para pemimpin militer.
Maka dari itu apapun sekelas Jendral sekalipun dalam dunia militer jika memang masih ada dalam tugas. Tidak akan pernah dapat bercitra di masyarakat membidik jabatan public sipil. Apalagi membidik jabatan seorang Presiden saat bertugas, saya kira tidak akan mungkin di masa pasca reformasi ini "era demokrasi".
Bukankah Susilo Bambang Yudhoyono sendiri dapat menjadi presiden saat dirinya menjadi mentri di era pemerintahan megawati dulu? Dimana citra dia terbangun dari pemerintahan Megawati itu sendiri sebagai mentri? Dan dapat menjadi presiden dipilih rakyat berkat mantan Jendral militer?
Maka dari itu Jendral Gatot dalam gerakan politiknya sendiri sebenarnya semenjak dirinya purna ingin sekali masuk pemerintahan setidaknya dapat jabatan mentri. Sehingga dapat membentuk citra dirinya untuk dapat merangsak masuk sebagai bursa capres 2024.
Sebab dari sanalah "jabatan mentri" sangat mungkin bisa mengembangkan citra membidik jabatan presiden seperi pendahulunya dulu SBY.
Bukankah saat ini Gatot Nurmantyo juga sangat massif dalam gerakan politik itu sendiri saat sudah purna dari jabatan militer? Saat inilah waktu yang tepat untuk Gatot Nurmantyo mendongkrak citra di masyarakat saat lepas dari militer. Begitu juga sebenarnya Jendral Andika, ia baru dapat bercitra secara efektif ketika sudah purna dari jabatan militer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H