Petugas kesehatan banyak yang melakukan salah pendapat  tidak terinfeksi covid-19 dikatakan terinfesksi yang akhirnya bisnis mereka semakin maju seperti rapid test atau swab, yang dijadikan lahan berbisnis baru orang-orang kesehatan.
Belum dengan polah-polah masyarakat, media, dan pemerintahan dengan alibi covid-19 yang justru menambah keadaan semakin kacau dan pelik simpang-siurnya ketidak jelasan informasi. Bahkan bantuan sendiri yang cenderung asal membantu tidak benar dikonfirmasi layak atau tidaknya.
Jika di desa saya, mungkin juga di desa lainnya, atau di kota. Saat ada bantuan pemerintah semua mengaku miskin.
Bahkan di desa saya tanah luas, tidak jarang juga mendapat bantuan pemerintah di masa pandemi covid 19, walapun dengan pro-kontra nada miring masyarakat dikaitkan kerabat perangkat desa atau pejabat RT setempat.
Memang rupa-rupa fenomena covid-19 dari kesehatan untuk bisnis, bantuan "subsidi" juga untuk bisnis, serta apa-apa kegiatan juga untuk bisnis, baik dikalangan masyarakat maupuan pemerintahan.
Sepertinya apapun dibalik pro kontra terselip bagaimana caranya dapat untung dan tidak mau rugi--- tidak hanya pejabat pemerintahan, masyarakat pun sama semua mengaku butuh dibantu.Â
Dan pada kenyataannya Negara hancur lebur selamanya akan terus terlilit hutang ketika kesemuanya meminta bantuan kepada negara.