Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Subsidi: yang Ada Hanya Kontradiksi?

16 Agustus 2020   13:15 Diperbarui: 23 Agustus 2020   00:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petugas kesehatan banyak yang melakukan salah pendapat  tidak terinfeksi covid-19 dikatakan terinfesksi yang akhirnya bisnis mereka semakin maju seperti rapid test atau swab, yang dijadikan lahan berbisnis baru orang-orang kesehatan.

Belum dengan polah-polah masyarakat, media, dan pemerintahan dengan alibi covid-19 yang justru menambah keadaan semakin kacau dan pelik simpang-siurnya ketidak jelasan informasi. Bahkan bantuan sendiri yang cenderung asal membantu tidak benar dikonfirmasi layak atau tidaknya.

Jika di desa saya, mungkin juga di desa lainnya, atau di kota. Saat ada bantuan pemerintah semua mengaku miskin.

Bahkan di desa saya tanah luas, tidak jarang juga mendapat bantuan pemerintah di masa pandemi covid 19, walapun dengan pro-kontra nada miring masyarakat dikaitkan kerabat perangkat desa atau pejabat RT setempat.

Memang rupa-rupa fenomena covid-19 dari kesehatan untuk bisnis, bantuan "subsidi" juga untuk bisnis, serta apa-apa kegiatan juga untuk bisnis, baik dikalangan masyarakat maupuan pemerintahan.

Sepertinya apapun dibalik pro kontra terselip bagaimana caranya dapat untung dan tidak mau rugi--- tidak hanya pejabat pemerintahan, masyarakat pun sama semua mengaku butuh dibantu. 

Dan pada kenyataannya Negara hancur lebur selamanya akan terus terlilit hutang ketika kesemuanya meminta bantuan kepada negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun