Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Subsidi: yang Ada Hanya Kontradiksi?

16 Agustus 2020   13:15 Diperbarui: 23 Agustus 2020   00:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu pro kontra subsidi kesemuanya adalah untung dan rugi masyarakat yang menerimanya dan tidak menerimanya. 

Sebab tidak ada bantuan yang benar-benar tepat sasaran karena kesemuanya mendambakan adanya bantuan tanpa berpikir bagaimana nasib yang akan memberi bantuan tersebut yakni negara.

Seperti telah menjadi wacana debat yang pelik. Apakah pelajaran jarak jauh (PPJ) tidak ada masalah jika tanpa subsidi pulsa? 

Kenyataannya semua mendukung untuk diberikan juga subsidi pulsa tersebut mengingat yang lain selain pelajar juga dapat bantuan covid-19.

Padahal dengan siswa yang tetap dirumah tidak sekolah, orang tua yang tidak mengeluarkan ongkos kendaraan, jajan, serta yang lain-lainnya juga dapat mengganti pulsa kuota dengan tidak adanya pengeluaran tersebut untuk anak sekolah.

Tetapi nyatanya semua berdasar atas nama pro kontra, dapat atau tidak dapat, yang lain dapat ia sendiri tidak dapat.

Begitu juga dengan subsidi listrik--- juga mengandung suatu masalah baru yang sampai saat ini masih berlaku subsidinya.

Pelanggan listrik diatas 900 watt mengeluhkan tagihan listriknya yang bertambah semakin banyak tanpa disadari saat masa pendemi covid-19.

Membuat mereka juga protes dirugikan dengan adanya subsidi untuk tingkat ekonomi dibawahnya yang ukuran tarif listriknya tingkat bawah. 

Mereka pun berpandangan subsidi listik dari Negara--- mereka ikut serta mensubsidi membantu Negara untuk kelas-kelas pelanggan listrik dibawanya. Padahal mereka juga sama terdampak covid-19, tidak ada bedanya dengan masyarakat bawah.  

Atau dengan para pegawai gaji dibawah 5 jutayang justru masih bekerja malah mendapat subsidi gaji. Sedangkan pengangguran belum tentu mendapatkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun