Kembalikan aku pada setiap aktivitas kerjaku
Seperti sediakala, saat itu
Bidadari yang akan aku lamar kini menungguku
Tidak mungkin aku sebagai lelaki
Melamar wanita sebagai sang pengangguran itu.
Memang jika saling menerima
Apapun nasib hidup, sudah tidak perlu bertanya
Tetapi ini abad ke-21 yang ada acuannya.
Berlinanglah kemurinian jiwa
Iringi langkahku mengubah nasibku
Meniarilah, hiduplah dengan menari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!