Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rinasih: Wanita Bijaksana Itu

7 Agustus 2020   19:44 Diperbarui: 8 Agustus 2020   23:20 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hobi menulis Prio mungkin itu melampaui kesenangan. Tetapi menjadi ruang akan datangnya kebahagiaan. Prio tanpa menulis didalam kehidupannya rasanya hanya akan seperti hantu, ia tau; ia hidup, tetapi tidak dapat menikmati hidupnya jika tidak menulis. Sama seperti manusia yang menganggumi manusia lainnya, tetapi tidak percaya diri mengungkapkan perasaannya, hidupnya hambar banyak rasa tetapi tidak mampu mengungkapkannya.  

Tetapi Prio tetap hanyalah seorang lajang yang bebal, bukan hari-harinya untuk merias diri agar disukai banyak wanita, tetapi justru ia malah seperti akan menjadi pertapa yang menjauhi dunia. Dan benar saja, rasa-rasanya hambar jika mengagumi wanita, menulis bagi Prio seperti jawaban menangkal kehambaran itu pada rasa itu sendiri bagi seorang Pria bernama Prio.

Tempat yang paling asyik bagi Prio membawa dirinya berkunjung ke Gunung, Sawah, bahkan Lautan yang sering Prio hampiri ketika kesuntukan sebagaimana manusia rasakan untuk dibuang. Tempat paling tepat bagi Prio adalah ketiga tempat tersebut diantara gunung, peawahan dan lautan biru.

Tetapi waktu itu ketika Prio suntuk dirumah, ia butuh inspirasi untuk menyelasaikan karya-karya tulisannya yang terbengkalai jauh sebulum ia mulai kerja se-kantor dengan Rinasih.

Benar, Prio adalah penulis, tetapi belum sah menjadi penulis ketika ia belum mempunyai karya yang nyata yakni; sebuah buku. Sudah bertahun-tahun lalu, proyek membuat buku itu tidak pernah selsai masih terus terbengkalai karena Prio lebih asyik menulis dari pada merampungkan bukunya tersebut.

Semua naskah sudah tersusun, tetapi seperti tidak ada motivasi lebih dari Prio untuk menyelsaikannya. Entah mengapa, Prio menjadi termotivasi untuk menyelsaikan ketika ada seorang teman satu kantor juga yang mempunyai teman penerbit. Setidaknya Prio yang saat itu ingin membukukan karya tulisnya ada relasi yang pasti dalam menerbitkan karyanya yaitu; adanya kenalan dari temannya "penerbit" itu untuk diteruskan proyek pribadinya: membuat buku!

Dan proses pembuatan karya itu, Prio seperti berjanji kepada dirinya sendiri didalam ruang belakang kantor saat duduk berdua dengan Rinasih; "Dalam satu bulan, buku ini harus selsai!", dan Prio membuka obrolan dengan Rinasih itu:

" Rin aku mengedit tulisanku sendiri pusing; ungkap Prio Dengan sebegitu banyak naskah yang harus disusun". Aku akan membuat buku; akan aku terbitkan tulisanku ini.

Rinasih bertanya; akan diterbitkan dimana bukumu itu? Prio menjawab: mungkin aku harus ke Jogjakarta, dimana disanalah kota pelajar yang terdapat banyak penerbit. Selain itu Jogjakarta juga merupakan kota pelajar, Jogja paling mungkin menjadi kota yang paling ramah dengan buku-buku di Indonesia.

Rinasih yang tidak begitu antusias dengan apa yang diucapkan Prio, sejenak ruang belakang kantor hening, Prio berkata dengan yakinnya kepada Rinasih; "karya-karyaku akan sampai ke Negara Jerman! Setidaknya kata ini yang dipegang oleh Prio untuk menyemangati dirinya dalam berkarya".

Namun tawa kecil Rinasih ketika mendengarkan apa yang diungkapkan Prio: karyanya akan sampai ke Jerman, seperti ia pun mulai berpikir dengan kepalanya, apakah orang ini begitu perfeksionis dalam meraih cita-citanya? Ataukah orang ini layak dijadikan cinta di hari berikutnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun