Apakah kini masih banyak manusia-manusia kekurangan gizi? Sebodoh-bodohnya orang masih dapat makan dan bukankah dalam bertahan hidup paling utama adalah kebutuhan makan?Â
Situasi yang terbalik, semakin makmur zaman justru membuat manusia semakin takut melangkah pada kehendak alamiah mereka melesatrikan spesies "reproduksi"..
Meskipun hidup saat ini tidak hanya makan saja, tetapi dengan hubungan reproduksi (sex) jika memang pernikahan sebagai jalan dari budaya, moralitas, dan norma-norma--- bukankah semakin manusia berpengetahuan tahu bagaimana kehendak alamiah ini harus tetap jalan?
Dengan kecanggihan teknologi atau obat-obatan anti hamil kini ada, mengapa upaya pernikahan dan genderang reproduksi sendiri cenderung dienggankan oleh manusia ketika mereka dapat mengatur sendiri jumlah anak yang akan mereka lahirkan?
Uang, kesibukan akan kerja, dan mode-mode hidup yang mereka kejar. Membuat generasi manusia abad ke-21 merupakan generasi penantang yang dipertanyakan.Â
Mampu tidak mereka melawan belenggu pemikiran akan persepinya sendiri, yang sebenarnya setiap dari zaman ada akomodasi kemudahan. Tinggal dipilih mau atau tidak menggunakan itu. Andai saat ini bukan bagian dari generasi penantang itu. Mungkin indah dalam cinta akan dengan mudah terfasilitasi kegiatan reproduksi manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI