Saya akui bahwa; mencari satu manusia lain khususnya lawan jenis yang dapat jodoh, menyambut diri kita dengan "cinta" walaupun pada akhir dari cerita tersebut belum diketahui takdirnya adalah kesempatan yang langka. Maka teruslah berjuang jangan pernah tanggung apa pun metode perjuangannya.
Mungkin wanita juga sama seperti pria dimana sebenarnya yang mereka cari adalah kenyamanan dan rasa terkesan "jodoh" yang jarang didapat dari lawan jenis-lawan jenis lain yang sama-sama meminatinya.
Maka bila jodoh itu yang disebut dengan cinta--- ketertarikan cinta seperti ini tidaklah harus dipandang sebelah mata. Cerita perjuangan cinta harus tetaplah diperjuangkan. Pendekatan secara intens untuk saling memastikan bahwa; cinta antar kedua sujoli tersebut dapat terus dilanjutkan sampai kapan pun sampai maut yang menjemput dan beranak-pinak dengan penuh tanggung jawab. Â
Maka dilema dalam menjemput jodoh antara tragedi dan peliknya drama pendekatan seperti kenyataan dalam bayangannya. Bawasaanya mencari jodoh untuk sama-sama hidup mengarungi kehidupan antara dua sujoli mutlak harus dilakukan manusia dalam menjalani hidup. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H