Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kesadaran Hidup: Manusia Harus Berkelana?

16 Juli 2020   19:03 Diperbarui: 20 Juli 2020   08:44 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diujung pulau sana, apakah gerangan bisa menjanjikan suatu kebahagiaan? Hidup memang sulit, tetapi kesulitan itu tetap diri sendirilah yang akan membuatnya. Lamunan dalam diam seperti tidak akan pernah berujung, apakah kita "manusia" tidak pernah merasa bahwa memberi "kedamaian" kepada diri kita sendiri menjadi sesuatu yang penting?

Tidakkah akan menjadi sesuatu yang  menabjubkan pada akhirnya, terkadang pengelanaan, memang hanya pengalaman pengetahuan yang akan mereka dapatkan--- bagi manusia yang dan membaktikan hidupnya untuk berkelana.

Tetapi mungkinkah pengetahuan tidak menjadi sesuatu yang penting bagi hidup manusia? Tentang pengetahuan, dia bukan hanya menjadi sangat "penting" tetapi setitik penyucian diri bagi manusia yang harus melatih dirinya untuk berpengetahuan. Karena saat manusia tahu memungkinkan bahwa dirinya dapat sadar bagaimana menjadi manusia hidup tersebut.

"Lihatlah bagaimana seseorang disana rela "treveling" menghabiskan uang tabungannya, atau dengan manusia-manusia yang rela mengikuti pelatihan-pelatihan agar mereka tahu. Dan dengan uang yang harus mereka bayar itu, bukankah mereka juga rela membayarnya demi sesuatu yang belum mereka ketahui dalam hidupnya sendiri?"

Inilah yang terkadang menjadi pertanyaan mendasar itu, sebenarnya hidup manusia, pada hakekatnya mencari apa? Atau kah manusia hidup hanya mencari uang, lalu manusia akan dapat membeli semuanya termasuk pengetahuan yang dirinya perlukan sebagai jalan hidup?

Uang memang benar merupakan jalan untuk tahu, tetapi dengan orang-orang yang sedikit dalam hidupnya menghasilkan uang--- didalam hari-harinya bekerja menghasilkan uang, apakah mereka tidak perlu dalam hal berpengatuan, yang pada intinya dapat melampaui uang itu sendiri ketika sebuah pengetahuan itu digali peruntukannya mecapai titik sadar dalam hal apapun?

"Karena apapun sebelum adanya uang, mereka "manusia" harus berpengetahuan. Sebab uang itu tercipta juga karena pengetahuan, untuk kemudahan hidup yang harus ditukarkan pasa setiap narasi kehidupan". 

Yang tidak pernah terbagi, memang itu tidak harus digarap dengan suatu yang "harus". Namun dengan apa yang dibutuhkan manusia untuk hidup, ia "manusia" bukan harus memperjuangkan, tetapi ditunaikan sebagai suatu bahan bawasannya; "hidup memang mencari sesuatu, sebab dari sesuatu itu, ia akan terus menjadi sesuatu nilai---- nilai yang akan berarti untuk hidup manusia itu sendiri".

Lelah yang tidak tergambar, sesuatu yang memang harus terbayar, saya dengan berbagi pertimbangan pemikiran, adakalanya  didalam renungan hidup saya sendiri. Tentang uang yang tidak dapat membeli kesenang saya seluruhnya, pada akhirnya uang juga sama fungsinya  yaitu bahan mengumpulkan pengetahuan apapun bentuknya, sesuatu saat ini butuh uang didalamnya.

Tetapi apakah untuk manusia yang "berpengetahuan", ia harus berkelana jauh kesudut-sudut dunia yang tidak terketahui banyak orang dengan uang-uang yang harus mereka belanjakan sebagai akomodasi kesana?

Pertanyaan tetap mengundang ingin menjawabnya ,tetapi dengan berbagai pertanyaan yang tidak terjawab itu, apakah saya harus terus ditanyakan pada akhirnya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun