Dunia adalah tempat yang sangat menilai perbedaan. Kau berbeda dan kau harus diseragamkan, itulah yang terjadi. Yang sadar sendiri memang tidak akan menjadi bebal, menyembah rasa terkadang memang sulit untuk dijalani, tetapi tanpa kepekaan rasa, "kitalah orang yang tidak umum berada disini". Sedikit-sedikit haruslah melebur bersama yang berbeda itu, meskipun tidak sama, namun sedikit harus ada jengkal untuk bisa sama untuk menjadi toleran.
Kepekaan rasa yang terlatih menjadikan seutuhnya diri manusia, sikap melebur, merendah, bahkan menjunjung untuk terus sepadan. Realita sepertinya tidak mengajarkan idealisme yang seterusnya akan dijunjung. Adakalanya ia harus lunak, bahkan melunak untuk bersosial dengan lebih baik. "Jadilah manusia yang melebur bersama warna-warna mereka dengan catatan, kontrol tetaplah ada pada diri kita sendiri, semau kita, senyaman kita dalam menjalaninya.