Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan di Bawah Perusahaan Alih Daya

31 Januari 2019   19:54 Diperbarui: 5 Februari 2019   16:08 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di mana jika Perusahaan Alih Daya tersebut ingin mempertahakan eksistensinya dia harus mematuhi segala regulasi yang ada dari Perusahaan Induk. Termasuk lebih mencurangi para pekerja di perusahaan alih daya itu sendiri.

Untuk bagaimana Perusahaan Alih Daya dapat menekan upah pekerja lebih sedikit, menciptakan pengangguran-pengangguran baru supaya mau tidak mau para pekerja yang masih bertahan bersedia untuk dibayar murah.

Semakin tidak manusiawinya Perusahaan Alih Daya semakin baik untuk pengembangan Perusahaan Induk. Keadaan seperti ini  saya anggap bahwa Perusahaan Alih Daya adalah basis pasar tenga kerja murah yang cenderung menjadi penyedia jasa budak manusia modern.

Perusahaan Alih Daya juga sebagai Pengawas, Kontrol bahkan menjadi Eksekutor bagi Perusahaan Induk untuk memuluskan jalan perluasan usahanya. Namun yang terpenting dari itu semua dibangunnya kerja sama antara Perusahan Induk dan Perusahaan Alih Daya adalah melestarikan kongkalikong demi mencapai keuntungan. Cara mereka sendiri mencari nilai lebih dari pekerja itu sendiri.

Di mana nilai lebih Perusahaan Induk diwujudakan dengan perluasan bisnisnya dan Perusahaan Alih Daya dengan kesejahteraan pemilik modal atau pemilik alat-alat produksinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun