Mohon tunggu...
Komen Setiadi
Komen Setiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tabur tuai kehidupan

Sejatinya manusia pemikir sejati ialah pencari Kebenaran, kita adalah makhluk Insan yg di ciptakan bukan kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila dan Falsafah Ketuhanan Yang Maha Esa

1 Juni 2022   02:27 Diperbarui: 1 Juni 2022   02:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta 1 Juni 2022

Berdasarkan fakta sejarah dan segi ekosistem,
Nusantara sangat potensial untuk mendapatkan giliran kebangkitan kekuasaan Tuhan di muka bumi.
Bangsa Indonesia sudah lama bercita-cita untuk menjadi mercusuar dunia.
Lalu apakah kunci dari kebangkitan itu agar Nusantara dapat menjadi negeri yang diberkati Tuhan Yang Maha Esa?

Perubahan suatu bangsa harus dimulai dari perubahan karakter manusianya.
Lalu apakah selama ini Pancasila dapat menjadi solusi bangsa?
Beberapa fakta permasalahan yang ada selama ini:

Dalam berapa renungan dan diskusi ke berbagai kalangan tokoh dan masyarakat sering kita temui,
bahasa kritis yang jengah dengan keadaan bangsa ini.

Apakah kita sudah mencapai
keadilan sosial secara menyeluruh?

Apakah kita sudah mengedepankan musyawarah
dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan?

Apakah kita sudah bersatu?

Apakah kita sudah berperilaku adil dan beradab?

Apakah percaya dan takwa kepada Tuhan YME sudah cukup!
dan mengapa kita hidup dalam kutukan-Nya?

PENGAMALAN NILAI-NILAI KEBENARAN
Bimbingan dan petunjuk Tuhan Yang Maha Esa adalah modal dasar bagi bangsa Indonesia
untuk keluar dari perbudakan dan bangkit menuju kehidupan yang damai dan sejahtera.

Terdapat ketergantungan antara manusia dengan Tuhan YME jika kita ingin mencapai jalan
keselamatan. Kita tidak bisa hanya menggunakan akal pikiran atau hati nurani yang
sifatnya subyektif, karena yang baik menurut pribadi atau lingkungan, belum tentu baik
menurut ajaran kebenaran universal. Dengan demikian, nilai-nilai yang berasal dari diri
manusia tidak bisa dijadikan ukuran kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun