Setiap manusia memiliki kepercayaannya terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Secara sederhana setiap umat memiliki kepercayaan yang beragama khususnya Umat hindu tidak akan Terlepas dari warisan budaya dan tradisi yang telah di berikannya oleh para leluhurnya.Â
Di Indonesia terdapat berbagai jenis keyakikan yang di anut oleh manusia diberbagai kalangan seperti Umat Hindu khusunya di Bali. Bali adalah sebuah pulau yang terletak di Indonesia, dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, serta keramahan penduduknya.Â
Budaya Bali yang kaya tercermin dalam tarian, seni, upacara keagamaan, dan kerajinan tradisional seperti ukiran kayu dan batik. Pulau ini juga memiliki ribuan Pura yang merupakan pusat kehidupan keagamaan dan spiritual masyarakat Bali. Salah satu dari tradisi dibali yaitu Upacara Ngaben. Setip tradisi di bali memiliki makna yang sangat penting sesuai dengan kepercayaan masing-masing.Â
Khusunya pada Upacara Ngaben di Bali yang bagaimana Upacara ini merupakan satu hal yang sangat penting bagi umat beragama Hindu. Upacara Ngaben juga dikenal dengan istilah Palebon. Istilah "Palebon" berasal dari kata "lebu" yang memiliki arti "tanah" atau "prathiwi" yang sama artinya dengan "ibu Pertiwi".Â
Palebon merujuk pada proses penguburan jenazah dengan cara membakarnya atau ngaben, dan kemudian menanam  sisa-sisa abu jenazah ke dalam tanah atau di hanyutkan ke laut. Di sisi lain Palebon adalah bagian yang sangat penting dalam upacara ngaben di Bali, karena di dalamnya terkandung keyakinan masyarakat Hindu Bali bahwa melalui proses ini, jiwa yang telah meninggal akan mencapai pembebasan dan kembali ke sumber kehidupan.Â
Selain itu, Palebon juga menunjukkan penghormatan dan pengabdian yang mendalam kepada ibu Pertiwi, yaitu tanah sebagai simbol kesuburan dan kehidupan. Melalui upacara Palebon, keluarga dan Masyarakat Umat  Hindu  khusunya Bali menguatkan ikatan spiritual mereka dengan alam dan lingkungan sekitar, dan memperkuat kesadaran akan keterhubungan yang erat antara manusia dan alam semesta.
Upacara Ngaben merupakan salah satu upacara yang tradisional yang di lakukan oleh Umat Hindu karena merupakan warisan leluhur yang diberikan kepadanya, Upacara Ngaben memiliki tujuan yang mendalam dan dianggap sangat penting dalam kehidupan spiritual atau tradisi masyarakat Bali khususnya  Umat Hindu.Â
Dalam hal ini, Upacara Ngaben bukan hanya sekedar pemakaman fisik melainkan sebuah tradisi yang sebagaimana mengantarkan jiwa yang telah meninggal menuju Nirwana atau moksha. Dalam pandangan umat Hindu, Nirwana dianggap sebagai pencapaian tertinggi dan tujuan akhir kehidupan spiritual.Â
Untuk mencapai Nirwana, Seseorang diharapkan mengendalikan nafsu-nafsu duniawi dan mempraktikkan renungan serta mengikuti jalan dharma yang diajarkan oleh agama Hindu. Namun selain itu, pencapaian Nirwana menggambarkan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian serta penyatuan dengan Tuhan yang Maha Esa (Brahman).Â
Ini merupakan keadaan kesadaran yang melampaui penderitaan, kecemasan, dan keterbatasan manusia, dan mencapai keadaan ketenangan dan kebahagiaan yang abadi. Sedangkan Moksha merupakan kelepasan atau kebebasan jiwa atau roh dalam ikatan duniawi dan terlepas dari reinkarnasi dalam kehidupannya setelah kematian. Selain itu, Moksha adalah konsep sentral dalam agama Hindu yang merujuk pada kebebasan akhir jiwa dari siklus kelahiran dan kematian serta penyatuan dengan Tuhan.Â
Moksha merupakan tujuan tertinggi dalam kehidupan spiritual Hindu dan melibatkan pembebasan jiwa dari keterikatan dan karma yang mengikat. Pencapaian Moksha memerlukan pencarian pengetahuan spiritual, kontrol diri, praktik etika yang tinggi dan pengabdian kepada Tuhan.
Upacara Ngaben Merupakan Upacara Kremasi yang dilakukan oleh masyarakat Bali atau upacara menyucikah jiwa pada orang yang sudah meninggal. Upacara ini dimulai dengan rangkaian persiapan dan ritual yang melibatkan keluarga yang berduka. Salah satu ritual yang dilakukan sebelum Ngaben adalah Ngulapin, yang dilakukan di Pura Dalem.Â
Ngulapin adalah ritual permohonan izin dan restu kepada Dewi Durga yang dianggap sebagai pelindung dan pemberi keberanian. Keluarga yang berduka menghadap Dewi Durga dan memohon agar upacara Ngaben berjalan dengan lancar dan jiwa yang meninggal dapat dipulihkan.Â
Hal ini dilakukan dengan harapan agar arwah yang meninggal dapat tenang dan dalam keadaan damai. Setelah di lakukannya Upacara Ngulapin di lanjutakan dengan Upacara Meseh Lawang. Upacara Meseh Lawang adalah upacara yang bertujuan untuk memulihkan cacat pada jenazah secara simbolis.Â
Upacara ini biasanya dilakukan di Catur Pata, yakni di bibir kuburan atau di Perempatan jalan. Melalui Meseh Lawang, keluarga berharap agar jiwa yang meninggal dapat kembali ke keadaan yang sempurna. Selain itu, Mempersiapkan tanggal keberlangsungan acara Ngaben tersebut, Hal ini di lakukan untuk mencari hari baik untuk melaksanakan upacara tersebut hal ini biasanya di bicarakan melalui pemangku adat. Serta Mempersiapkan Bade, Bade merupakan sebuah anyaman dari bambu yang menjadikan wujud simbolis jiwa yang telah meninggal.Â
Biasanya bade di buat Secara artistik dan menggambarkan berbagai karakter mitologi atau tokoh agung. Proses pembuatan bade melibatkan tangan-tangan terampil yang menganyam bambu dengan teliti. Kemudian di lanjutan dengan upacara merisram atau pembersihan kepada Jenazah atau Tulang yang akan di lakukan upaca Ngaben. Setelah Mesiram, keluarga melanjutkan dengan upacara Ngaskara, tahap awal penyucian jiwa.Â
Dalam upacara ini, keluarga memberikan persembahan dan mendoakan agar jiwa yang meninggal terbebas dari dosa-dosa dan dapat mencapai kesucian saat perjalanan ke alam roh atau menuju Nirwana maupun Moksha. Terakhir, dilakukan upacara Nerpana, di mana keluarga menyiapkan bebanten Bali kepada jiwa yang telah meninggal. Mereka menyiapkan dan menempatkan sesajen di atas Bde yang akan digunakan dalam prosesi ngaben.Â
Upacara ini melambangkan penghormatan dan persembahan kepada jiwa yang meninggal, sebagai bagian dari persiapan sebelum jiwa tersebut diberangkatkan ke alam roh. Setelah Upacara selesai di lanjutkan dengan melakukan pembakaran yang di mana melaukan pembakaran Bade hal ini mnejadi simbol bahwa kegiatan Upacara Ngaben sudah selesai, kemudia pada Abu pembakaran akan di larutkan ke laut agar jiwa tersebut menyatu kepada alam semsta.
Makna di Lakukan Upacara Ngaben ini Bertujuan bahwa Masyarakat Umat Hindu di Bali menganggap Upacara Ngaben sebuah ritual pemakaman yang melibatkan pembakaran jenazah yang sebagai cara untuk menyempurnakan jenazah dan mengirimkannya kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.Â
Tradisi dari Upacara Ngaben dianggap sebagai titik penting dalam perjalanan jiwa setelah kematian, di mana jenazah dilepaskan dari tubuhnya dan memulai perjalanan menuju kehidupan setelah kematian untuk mecapai Moksha. Masyarakat Umat Hindu Khususnya di Bali percaya bahwa dengan membakar mayat, jiwa dapat dibebaskan dan berpadu kembali dengan Tuhan yang Maha Esa (Brahman), yang menghasilkan kedamaian dan kesucian abadi. Upacara Ngaben juga digunakan untuk memuliakan orang tua, membersihkan dosa, dan mengingat kembali siklus kehidupan.Â
Selain itu, Upacara ngaben memiliki makna yang lebih dalam bukan hanya sekadar perpisahan fisik dengan orang yang telah meninggal. Bagi masyarakat Umat Hindu di Bali Ngaben juga merupakan proses spiritual yang sangat penting untuk memastikan bahwa jiwa yang meninggal telah mencapai kebahagiaan yang abadi.Â
Dalam kepercayaan Agama Hindu di Bali, Ngaben dipandang sebagai jalan yang penting untuk menyempurnakan seorang yang meninggal kembali kepada Tuhan Ynag Maha Esa dan mendorong pertumbuhan spiritual di antara Keluarga Melalui Upacara Ngaben dengan ini bertujuan bagaimana penting setiap tradisi yang ada dalam Umat Hindu Khusunya Bali. Oleh karena itu, setiap kematian pasti akan Kembali kepada sang pencipta melalui berbagai tradisi dan kepercayaan yang di anut salah satunya yaitu melakukan Upacara Ngaben.Â
Selain itu, menjadikan salah satu contoh dalam Menghormati Leluhur Ngaben dianggap dalam bentuk penghormatan kepada leluhur karena dapat memperkuat ikatan spiritual dengan alam dan lingkungan sekitar. Upacara ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam, memperbarui siklus kehidupan, serta mendorong pertumbuhan spiritual individu dan kolektif. Upacara Ngaben menjadikan bagian integral dari kehidupan spiritual dan kepercayaan Umat beragama Hindu khusunya Bali, memadukan keyakinan, budaya, tradisi dan keterhubungan manusia dengan alam semesta.Â
Melalui Upacara Ngaben, masyarakat Hindu  Meyakini bahwa upacara pemakaman tersebut adalah sarana bagi jiwa yang meninggal untuk mencapai kebahagiaan abadi dan menyatu kembali dengan Tuhan yang Maha Esa. Upacara Ngaben dipercaya sebagai proses yang penting dalam mempersiapkan jiwa untuk perjalanan menuju alam roh yang lebih tinggi dan membebaskannya dari siklus kelahiran dan kematian. Upacara ini menjadi wujud penghormatan dan keyakinan bahwa melalui ngaben, jiwa yang meninggal dapat mencapai kedamaian dan kesucian yang abadi dalam perjumpaannya dengan Sang Pencipta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H