Mohon tunggu...
Komang Kembar Suardani Yasmi
Komang Kembar Suardani Yasmi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Upacara Ngaben Dalam Istiadat Umat Hindu di Bali

8 Juli 2023   14:02 Diperbarui: 8 Juli 2023   14:06 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia memiliki kepercayaannya terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Secara sederhana setiap umat memiliki kepercayaan yang beragama khususnya Umat hindu tidak akan Terlepas dari warisan budaya dan tradisi yang telah di berikannya oleh para leluhurnya. 

Di Indonesia terdapat berbagai jenis keyakikan yang di anut oleh manusia diberbagai kalangan seperti Umat Hindu khusunya di Bali. Bali adalah sebuah pulau yang terletak di Indonesia, dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, serta keramahan penduduknya. 

Budaya Bali yang kaya tercermin dalam tarian, seni, upacara keagamaan, dan kerajinan tradisional seperti ukiran kayu dan batik. Pulau ini juga memiliki ribuan Pura yang merupakan pusat kehidupan keagamaan dan spiritual masyarakat Bali. Salah satu dari tradisi dibali yaitu Upacara Ngaben. Setip tradisi di bali memiliki makna yang sangat penting sesuai dengan kepercayaan masing-masing. 

Khusunya pada Upacara Ngaben di Bali yang bagaimana Upacara ini merupakan satu hal yang sangat penting bagi umat beragama Hindu. Upacara Ngaben juga dikenal dengan istilah Palebon. Istilah "Palebon" berasal dari kata "lebu" yang memiliki arti "tanah" atau "prathiwi" yang sama artinya dengan "ibu Pertiwi". 

Palebon merujuk pada proses penguburan jenazah dengan cara membakarnya atau ngaben, dan kemudian menanam  sisa-sisa abu jenazah ke dalam tanah atau di hanyutkan ke laut. Di sisi lain Palebon adalah bagian yang sangat penting dalam upacara ngaben di Bali, karena di dalamnya terkandung keyakinan masyarakat Hindu Bali bahwa melalui proses ini, jiwa yang telah meninggal akan mencapai pembebasan dan kembali ke sumber kehidupan. 

Selain itu, Palebon juga menunjukkan penghormatan dan pengabdian yang mendalam kepada ibu Pertiwi, yaitu tanah sebagai simbol kesuburan dan kehidupan. Melalui upacara Palebon, keluarga dan Masyarakat Umat  Hindu  khusunya Bali menguatkan ikatan spiritual mereka dengan alam dan lingkungan sekitar, dan memperkuat kesadaran akan keterhubungan yang erat antara manusia dan alam semesta.

Upacara Ngaben merupakan salah satu upacara yang tradisional yang di lakukan oleh Umat Hindu karena merupakan warisan leluhur yang diberikan kepadanya, Upacara Ngaben memiliki tujuan yang mendalam dan dianggap sangat penting dalam kehidupan spiritual atau tradisi masyarakat Bali khususnya  Umat Hindu. 

Dalam hal ini, Upacara Ngaben bukan hanya sekedar pemakaman fisik melainkan sebuah tradisi yang sebagaimana mengantarkan jiwa yang telah meninggal menuju Nirwana atau moksha. Dalam pandangan umat Hindu, Nirwana dianggap sebagai pencapaian tertinggi dan tujuan akhir kehidupan spiritual. 

Untuk mencapai Nirwana, Seseorang diharapkan mengendalikan nafsu-nafsu duniawi dan mempraktikkan renungan serta mengikuti jalan dharma yang diajarkan oleh agama Hindu. Namun selain itu, pencapaian Nirwana menggambarkan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian serta penyatuan dengan Tuhan yang Maha Esa (Brahman). 

Ini merupakan keadaan kesadaran yang melampaui penderitaan, kecemasan, dan keterbatasan manusia, dan mencapai keadaan ketenangan dan kebahagiaan yang abadi. Sedangkan Moksha merupakan kelepasan atau kebebasan jiwa atau roh dalam ikatan duniawi dan terlepas dari reinkarnasi dalam kehidupannya setelah kematian. Selain itu, Moksha adalah konsep sentral dalam agama Hindu yang merujuk pada kebebasan akhir jiwa dari siklus kelahiran dan kematian serta penyatuan dengan Tuhan. 

Moksha merupakan tujuan tertinggi dalam kehidupan spiritual Hindu dan melibatkan pembebasan jiwa dari keterikatan dan karma yang mengikat. Pencapaian Moksha memerlukan pencarian pengetahuan spiritual, kontrol diri, praktik etika yang tinggi dan pengabdian kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun