Mohon tunggu...
Komang Arya
Komang Arya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Universitas Pembangunan Jaya

kreatif dan ceria

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Kaum "Dalit" Kasta Tak Tersentuh di India

27 Juni 2023   12:28 Diperbarui: 27 Juni 2023   12:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

* Brahmana: kasta tertinggi dan paling terhormat. Orang yang termasuk dalam kasta brahmana adalah mereka yang mengabdikan diri pada urusan spiritual dan pendidikan. Mereka yang termasuk dalam kasta brahmana adalah sulinggih, pendeta, guru dan rohaniawan.

* Ksatria: kasta ini diperuntukkan bagi mereka yang masuk dalam anggota lembaga pemerintahan maupun militer. Golongan yang masuk dalam kasta ksatria adalah presiden, raja, menteri, dan tentara.  

* Waisya: kasta ketiga ini merupakan orang-orang yang berprofesi sebagai petani, pedagang, atau pengrajin.

* Sudra: kasta keempat dan terendah ini merupakan orang-orang yang biasanya melakukan pekerjaan manual seperti menjadi buruh.
 
  Meskipun ada 4 kasta utama, sistem ini dibagi menjadi ribuan sub-kasta, yang semakin memecah belah masyarakat India. Di dalam buka "identity and genesis of caste system in India" (2005), menjelaskan ada satu kasta setelah kasta golongan keempat yaitu kasta orang yang lahir di luar dan di bawah sistem kasta. Mereka disebut sebagai "kaum tak tersentuh" atau dalit. Kaum ini dijauhi dari masyarakat dan dilarang untuk hidup di antara orang-orang dari kasta tinggi karena mereka bukan bagian dari keempat kasta diatas, sehingga dianggap kasta buangan yang najis dan keji bahkan tidak dianggap sebagai bagian dari sistem kasta sama sekali.  

  Status kasta ini bersifat turun temurun. Sehingga setiap orang lahir dari kategori status sosial yang tidak dapat diubah sampai mati. Prihal status kasta ini tidak hanya berlaku di asia selatan, namun di seluruh dunia. Mahatma gandhi menghabiskan sebagian besar hidupnya bekerja untuk membawa kesetaraan bagi kaum dalit (tidak tersentuh) atau disebut juga sebagai paria. Beliau menyebut kaum ini dengan sebutan "untouchables harijansyang" yang memiliki arti anak-anak Tuhan.

Kejamnya Perlakuan Kasta Lain Kepada Kasta Dalit

  Data statistik dari Biro Catatan Kejahatan Nasional India menunjukkan sebanyak 25.455 kasus kejahatan menimpa Kasta Dalit pada tahun 2000. Kekerasan terhadap Dalit, sebelumnya dikenal sebagai "tak tersentuh". Data itu juga mengungkapkan bahwa setiap jam dua orang penyandang Kasta Dalit diserang, dan setiap hari tiga perempuan Dalit diperkosa, dua orang Dalit dibunuh serta dua rumah Dalit dibakar. Lapangan pekerjaan yang tersedia untuk penyandang Kasta Dalit adalah pekerjaan kasar dan berpenghasilan rendah. Satu juta orang Dalit bekerja sebagai pemulung, membersihkan jamban dan selokan menggunakan tangan, serta membuang hewan-hewan mati. Sementara jutaan orang Dalit lainnya bekerja sebagai buruh tani yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, buta huruf dan penindasan. Berbagai tindak kejahatan kepada masyarakat Kasta Dalit tidak dilaporkan karena mereka takut ancaman dari kasta yang lebih tinggi. Dan tidak banyak pula pihak kepolisian yang menyalahgunakan wewenang nya dan bersikap tidak adil.  
 
Contoh berita yang sedang beredar di India secara acak dalam surat kabar India yaitu: "Bocah Dalit dipukuli sampai mati karena memetik bunga", "Dalit disiksa polisi selama tiga hari", "Penyihir' Dalit berparade telanjang di Bihar", "Dalit terbunuh dalam kurungan di Kurnool", "7 Dalit dibakar hidup-hidup dalam bentrokan kasta", "5 Dalit digantung di Haryana", "Wanita Dalit diperkosa beramai-ramai, diarak telanjang"
 
Contoh kejahatan yang menyerang Kasta Dalit secara umum.  
* Sebagian besar korban kejahatan nya terjadi pada pihak perempuan. Banyak sekali
perempuan yang di perkosa dan diperlakukan kasar sebagai balasan dari perseteruan antara Kasta Dalit dan kasta yang lebih atas .  Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Amnesty International pada tahun 2001 menemukan jumlah serangan seksual yang
"sangat tinggi" terhadap wanita Dalit, yang sering dilakukan oleh tuan tanah, penduduk desa dari kasta atas, dan petugas polisi. Sudah banyak korban yang melaporkan kepada pihak kepolisian, tapi tetap saja pihak kepolisian lebih membela kasta yg lebih atas karna menerima suap. Dan laporan dari korban selalu dinyatakan palsu. Tidak banyak juga korban yang malah diperdagangkan dan dipaksa masuk ke prostitusi yang ditutupi
dengan sekte agama.

* Perempuan Kasta Dalit dilakukan tidak adil mereka dilarang untuk banyak hal. Contohnya mereka tidak boleh memasuki tempat ibadah, mengakses sumber air, hingga berjalan di tempat umum. Kasta Dalit tidak diperbolehkan berjalan di tempat umum yang biasa di lewati oleh kasta atas.   

* "Dalit tidak diperbolehkan minum dari sumur yang sama, mengunjungi kuil yang sama, memakai sepatu di hadapan kasta atas, atau minum dari cangkir yang sama di warung teh," kata Smita Narula.   * Jika ada pembunuhan yang menyerang Kasta Dalit terutama perempuan yang diserang oleh kasta yang lebih atas maka itu dianggap sebagai pelanggaran ringan atau sebagai pembunuhan terhadap binatang.  

* bagi kaum Dalit ketika berjalan harus mengikat dahan pohon di pinggang mereka, fungsinya untuk menghapus jejak kotor mereka. Di beberapa daerah juga disebutkan kaum Dalit harus membawa penampung ludah diikat di leher mereka supaya ludah mereka tidak menetes di jalan & tidak mengotori warga lain.  

  Satu alasan kaum dalit terutama perempuan menanggung beban kekerasan adalah karena mereka mulai angkat bicara tentang apa yang dialami dan karena mereka dianggap najis sejak lahir, Untouchable melakukan pekerjaan yang secara tradisional dianggap "najis" atau sangat rendah, dan dengan bayaran yang sangat kecil. Satu juta Dalit bekerja sebagai pemulung manual, membersihkan jamban dan selokan dengan tangan dan membersihkan hewan mati. Jutaan lainnya adalah pekerja pertanian yang terjebak dalam siklus kemiskinan ekstrem, buta huruf, dan penindasan yang tak terhindarkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun