India adalah sebuah negara federal yang bersistem parlementer dengan berbentuk republik konstitusional di Asia Selatan. India merupakan negara terbesar kedua setelah Tiongkok, yang berjumlah lebih dari satu miliar jiwa. India juga memiliki beragam praktik dan kepercayaan agama, yaitu Hindu, Budhha, Jain, dan Sikh. Sepanjang sejarah India, agama merupakan bagian penting dari budaya negara India.
 Agama Hindu merupakan agama yang paling banyak dianut di India, yaitu sekitar 78,9% atau 1,093 miliar jiwa. Awal masuknya agama Hindu di India pada tahun 3102 Sebelum Masehi hingga 1300 Sebelum Masehi. Agama Hindu masuk ke India bersamaan  dengan masuknya Bangsa Arya. Bangsa Arya merupakan bangsa nomaden yang memasuki India dari Asia Tengah melewati Selat Kaiber.
 Dengan terjadinya akulturasi (percampuran) kebudayaan Bangsa Arya dan Dravida yang menghasilkan kebudayaan baru  yang disebut Hindu. Perkembangan Hindu dibagi menjadi 4 zaman, Yaitu:
1) Zaman Weda (1500 SM)
Zaman Weda adalah zaman Ketika Weda sedang dikumpulkan, sekitar pertengahan milenium kedua sampai pertengahan millennium pertama SM yang berpusat di bagian barat laut Benua India.
2) Zaman Brahmana (1000-750 SM)
Brahmana adalah golongan cedekiawan yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab, hingga keagamaan. Pada zaman dahulu Brahmana merupakan golongan kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Brahmana merupakan golongan karya yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan ilmiah secara umum maupun pengetahuan suci.
3) Zaman Upanisad (750 SM-500 SM)
Zaman Upanisad Adalah satu periodisasi dari perkembangan kebudayaan India. Sumber pokok bagi zaman ini terdapat pada kitab-kitab yang disebut Upanisad. Kitab ini diperkirakan muncul setelah kitab-kitab Brahmana yaitu sekitar 800 SM.
4) Zaman Buddha
Zaman Buddha dimulai dengan Siddharta yang merupakan putra Raja Suddhodana menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi sebagai jalan untuk mendekatkan diri dengan tuhan.
Â
 Kepercayaan Agama Hindu bersifat politeisme (memuja banyak dewa). Pemujaan terhadap dewa sirung dibuatkan patung-patung yang disesuaikan dengan peranan dewa tersebut didalam kehidupan manusia. Patung-patung itu merupakan simbol dari dewa-dewa yang di sembah seperti Dewa Siwa sebagai Dewa Pelebur atau Pembinasa, Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta, dan Dewa Wisnu sebagai Dewa Pelindung. Dari ketiga dewa tersebut mereka diberi nama Tri Murti. Arti dari Tri Murti adalah yang Maha Kuasa. Sedangkan dewa- dewa lainnya yang dipuja seperti Dewi Saraswati sebagai Dewi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan, Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan, dan sebagainya.
 Tempat suci merupakan tempat bersemayamnya para dewa, sehingga umat Hindu terbiasa melakukan ziarah ke tempat-tempat suci untuk memohon keselamatan dan juga kesejahteraan bagi umat di dunia. Tempat umat Hindu yang sering yang banyak didatangi umat Hindu adalah Kota Benares, sebuah kota yang dianggap sebagai kota tempat bersemayamnya Dewa Siwa. Selain itu ada Sungai Gangga, sungai yang dianggap suci dan keramat oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan mereka air dari sungai ini akan mencucikan segala dosa sebasar apapun itu dosanya.
Awal Mula Sistem KastaÂ
 Tidak diketahui secara pasti kapan sistem kasta di India ini muncul. Namun bukti terlulis mengenai sistem kasta ini ditemukan sekitar 1.500 SM pada Kitab Suci Veda yang ditulis dalam Bahasa Sansekerta. Jika masyarakat bertanya mengenai asal usul sistem kasta ini kepada orang Hindu, kemungkinan besar mereka akan menjelaskannya melalui cerita kisah brahma, yaitu dewa yang dipercaya sebagai sang pencipta alam semesta. "pendeta atau guru dilempar dari mulutnya, penguasa dan pejuang dari lengannya, pedagang dan pedagang dari pahanya, dan pekerja dan petani dari kakinya. Empat bagian tubuh ini dari atas kemudian membentuk kasta brahmana, kshatriya, vaisya, dan sudra." Â