Mohon tunggu...
Komang LeniAriani
Komang LeniAriani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Halo saya Leni, selamat datang di blog saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kebiasaan Akibat Pandemi Covid 19

29 Juli 2022   12:13 Diperbarui: 29 Juli 2022   12:19 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Virus covid-19 sebelumnya dikabarkan sudah menyerang negara tetangga. Covid-19 muncul dari daerah Wuhan di China, menurut kabar yang beredar virus ini akibat dari terjadinya kecelakan sebuah laboratorium. 

Kejadian ini membuat banyak korban yang berjatuhan, yang membuat duka bagi banyak orang. Sehingga memunculkan pendapat bahwa pandemi covid-19 membuat berkurangnya populasi manusia di Bumi. 

Cepatnya penyebaran virus ini maka, semua pemerintah dari masing-masing negara dengan sigap membuat kebijakan baru untuk mencegah jumlah orang-orang yang terinfeksi. 

Kebijakan tersebut seperti mewajibkan penggunaan masker, membatasi aktivitas di luar rumah dan menjaga jarak antar orang lain jika di tempat umum (semua aktivitas dilakukan dari rumah).

Berita penyebaran virus covid-19 di indonesia sudah mulai beredar pada awal tahun 2020. Seketika membuat tatanan kehidupan masyarakat di Indonesia berubah. 

Terutama di Ibu Kota, dimana sebelumnya terkenal dengan kemacetan dan padat ramai sontak membuat Kota Jakarta menjadi sunyi senyap. 

Hal ini menjadi sebuah fenomena yang berdampak negatif dan positif bagi Ibu Kota. Dampak negatif yang terjadi yakni terjangkitnya dan merebaknya virus covid-19 dan menyebabkan beberapa orang yang terjangkit harus berjuang melawan virus tersebut. 

Dari proses berjuang para pasien ada yang berhasil dan ada pula yang tidak bisa bertahan, hal ini karena perbedaan sistem kekebalan tubuh serta riwayat penyakit bawaan dari pasien tersebut. 

Sedangkan dampak positifnya yaitu berdampak pada ekosistem lingkungan di Ibu Kota Jakarta, dari perubahan lingkungan tersebut jakarta seperti sedang membersihkan udara yang selama ini sudah penuh sesak dengan polusi gas kendaraan. Ada suatu momen terlihat udara di Jakarta sangat bersih dan langit biru menyelimuti daerah tersebut.

Penyebaran virus covid-19 di Indonesia bermula dari satu orang ke orang lainnya, ini terjadi tanpa diketahui sebelumnya. Virus covid-19 terjangkit pada tubuh jika mengalami gejala seperti, demam, batuk, flu, ditambah indera penciuman dan pengecap tidak berfungsi dengan baik. 

Dengan seketika penyebaran terjadi begitu cepat. Pada akhirnya, pemerintah mewajibkan kebijakan taat protokol, sistem melakukan pekerjaan dari rumah tanpa bertemu dengan orang lain, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan wajib menggunakan masker jika akan berkunjung ke tempat umum. 

Semua kegiatan yang membuat keramaian seperti kantor, tempat pendidikan, pusat kesehatan, pusat kebugaran, tempat perbelanjaan dan tempat hiburan dinonaktifkan aktivitasnya secara bertatap muka langsung. 

Kegiatan yang dilaksanakan secara bertatap muka dialihkan menjadi kegiatan yang berlangsung secara online. Sehingga membuat semua orang menghabiskan waktunya di rumah tanpa bertemu orang lain.

Membuat pekerjaan kantor dikerjakan di rumah, hal ini membuat semua orang merasa memiliki waktu lebih banyak di rumah. Jika bekerja di kantor maka ada waktu perjalanan, maka waktu perjalanan tersebut digunakan untuk melakukan aktivitas yang tidak membosankan di rumah. 

Dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, banyak yang memiliki hobi baru dan kebiasaan baru. Waktu di rumah jadi lebih banyak, membuat masyarakat akan jenuh. Tak jarang masyarakat akan melakukan banyak kegiatan produktif lainnya diluar kegiatan kantor dan pendidikan.

Masyarakat yang tadinya tidak memiliki waktu berolahraga saat merebaknya virus covid-19 mereka jadi memiliki waktu untuk berolahraga. 

Selain itu banyak juga memiliki hobi baru, seperti mulai berkebun di rumah dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan rumah. 

Ada yang mencoba berkebun dengan metode hidroponik dan dengan media tanah, tanaman yang ditanam mulai dari bahan-bahan dapur yang akan dikonsumsi sendiri.

Kegiatan lainnya seperti jual beli dilakukan secara online, saat pandemi masyarakat jadi semakin menggandrungi e-commerce. Menurut salah satu pelaku usaha di Singaraja mengaku bahwa kegiatan berjualan melalui online membuat pangsa pasarnya meluas dari sebelumnya. 

Sedangkan dari pihak konsumen pun merasa dimudahkan karena tidak perlu datang ke tempat perbelanjaan dan dapat melihat berbagai jenis barang yang di jual dengan mudah. Kegiatan ini memerlukan kurir yang berperan mengirim barang ke konsumen, dari penyedia jasa pengantar barang tersebut sudah dengan tegas mewajibkan para pekerjanya untuk mematuhi protokol kesehatan. Dengan tujuan agar kedua belah pihak terhindar dari paparan covid-19.

Selain laju perdagangan, dunia pendidikan pun ikut mengalami perubahan. Selama pandemi kegiatan belajar mengajar sempat terhenti beberapa saat. Demi kelancaran program pendidikan di Indonesia maka pemerintah memberlakukan kebijakan belajar daring. 

Metode ini dilakukan oleh semua jenjang pendidikan, jika diperhatikan jenjang yang lebih tinggi dirasa sudah mampu untuk beradaptasi dengan metode daring. 

Jenjang pendidikan sekolah dasar dan taman kanak-kanak yang dirasa masih banyak memerlukan arahan dan pengawasan dalam mengikuti pembelajaran daring. Metode pembelajaran daring tidak hanya menuntuk peserta didik saja untuk aktif namun di sisi lain menuntut peran orang tua agar turut serta membimbing.

Situasi ini membuat peran orang tua di rumah sudah seperti tenaga pengajar di sekolah. Orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian penuh pada peserta didik terutama pada jenjang sekolah dasar dan kanak-kanak, agar peserta didik dapat dengan baik menerima pembelajaran. 

Tidak jarang ada pula yang mengalami bentrokan dengan jam kerja orang tua dan jam belajar anak, ini membutuhkan manajemen waktu yang baik. Selain dari peran orang tua, hal yang perlu diperhatikan pula adalah alat yang digunakan sebagai media pembelajaran yaitu HP dan Laptop. 

Peserta didik yang sudah memiliki kelengkapan dapat dengan mudah mengakses pembelajaran, lain halnya dengan peserta didik yang mengalami keterbatasan alat harus melakukan cara manual. 

Peserta didik yang mengalami keterbatasan alat, maka tenaga pengajar akan melakukan pengantaran modul belajar ke rumah para peserta didiknya. Cara tersebut dilakukan demi menjaga keberlangsungan pembelajaran dan peserta didik dapat tetap belajar di rumah.

Kegiatan produktif yang dilakukan di rumah membuat masyarakat jadi lebih dekat dengan anggota keluarga. Ini artinya ada waktu untuk bercengkrama di waktu kosong atau bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama. 

Melakukan kegiatan bersama tadinya jadi sangat langka dilakukan, namun berkat kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah saja kebersamaan menjadi hal yang dinantikan. 

Banyak yang memiliki waktu untuk bercengkrama dan menjadi lebih dekat satu sama lain dari anggota keluarga. Karena banyak di rumah saja dan bertemu orang yang sama setiap hari, memungkinkan kejenuhan.

Kejenuhan bisa terjadi karena melakukan aktivitas yang sama dalam jangka waktu yang lama tanpa variasi. Ada kecenderungan munculnya kontra dari dalam keluarga saat kejenuhan muncul. Jika tidak ada salah satu anggota keluarga yang dapat mengontrol ego maka akan muncul pertengkaran. 

Sebaliknya jika dapat mengatasi dan menjaga hubungan dengan baik maka akan muncul kebersamaan. Hal yang bisa dilakukan untuk tetap waras pada saat pandemi yakni melakukan pembagian waktu antara pekerjaan, waktu sendiri, waktu kumpul keluarga dan terus mengeksplor kegiatan baru yang menyenangkan.

Hingga beberapa kasus dalam rumah tangga bermunculan salah satunya yaitu kasus perceraian. Kasus tersebut meningkat pada masa pandemi, penyebabnya karena masalah faktor internal. 

Penyebabnya karena faktor ekonomi dan faktor psikologi. Perekonomian sempat mengalami penurunan pada masa pandemi, hal ini membuat resesi dan macetnya sistem perekonomian di Indonesia. 

Faktor ekonomi merupakan faktor penghidupan bagi masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Karena terjadinya kemacetan sistem perekonomian, banyak industri yang mengalami penurunan penjualan sehingga tidak mampu membayar para pekerjanya. 

Hasilnya adalah dilakukannya pemberhentian kerja sementara dan ada pula industri yang membuat keputusan memberhentikan pekerjanya secara permanen karena alasan usia. Ini pula yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.

Pandemi covid-19 menjadi penyebab yang membuat hal yang normal dilakukan sebelumnya menjadi tidak biasa. Untuk masyarakat yang baru mendapati situasi ini akan merasa asing dengan situasi ini, lain halnya untuk yang sudah pernah mengalami pandemi di tahun tahun sebelumnya. 

Dari adanya kejadian ini masyarakat diharapkan dapat beradaptasi dengan kondisi yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Adaptasi yang dilakukan yakni dengan menerima keadaan yang terjadi dan mampu menyesuaikan kebiasaan baru. Pada awal permulaan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, masyarakat merasa sulit untuk melakukan beberapa aktivitas di rumah karena merasa aktivitasnya terbatas.

Aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan dapat dilakukan dengan bahagia di masa pandemi jika dilakukan dengan banyak variasi. Di masa pandemi aktivitas yang dilakukan banyak memerlukan koneksi internet, yang memungkinkan tetap terhubung dengan rekan kerja atau teman yang terpisah jarak. 

Internet menjadi produk yang sangat diminati dan diperlukan untuk menunjang keberlangsungan pekerjaan masyarakat selama pandemi. Hingga penyesuaian tersebut sudah menjadi hal yang biasa dilakukan maka saat aktivitas sudah mulai diperbolehkan untuk kembali seperti sebelum pandemi, hobi, aktivitas lainnya dan kebiasaan baik masih tetap dijalankan dengan menyesuaikan waktu yang dimiliki masyarakat. Prosedur yang baik dilakukan masih bisa dilakukan terus demi kebaikan dan kenyamanan pribadi dan orang banyak.

Protokol kesehatan termasuk prosedur yang baik dilakukan terus menerus seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan penggunaan hand sanitizer. Dalam kondisi normal prosedur tersebut dapat diterapkan pada beberapa kondisi yang diwajibkan menjaga kesehatan sendiri dan orang lain di keramaiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun