Penyebabnya karena faktor ekonomi dan faktor psikologi. Perekonomian sempat mengalami penurunan pada masa pandemi, hal ini membuat resesi dan macetnya sistem perekonomian di Indonesia.Â
Faktor ekonomi merupakan faktor penghidupan bagi masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Karena terjadinya kemacetan sistem perekonomian, banyak industri yang mengalami penurunan penjualan sehingga tidak mampu membayar para pekerjanya.Â
Hasilnya adalah dilakukannya pemberhentian kerja sementara dan ada pula industri yang membuat keputusan memberhentikan pekerjanya secara permanen karena alasan usia. Ini pula yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Pandemi covid-19 menjadi penyebab yang membuat hal yang normal dilakukan sebelumnya menjadi tidak biasa. Untuk masyarakat yang baru mendapati situasi ini akan merasa asing dengan situasi ini, lain halnya untuk yang sudah pernah mengalami pandemi di tahun tahun sebelumnya.Â
Dari adanya kejadian ini masyarakat diharapkan dapat beradaptasi dengan kondisi yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Adaptasi yang dilakukan yakni dengan menerima keadaan yang terjadi dan mampu menyesuaikan kebiasaan baru. Pada awal permulaan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, masyarakat merasa sulit untuk melakukan beberapa aktivitas di rumah karena merasa aktivitasnya terbatas.
Aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan dapat dilakukan dengan bahagia di masa pandemi jika dilakukan dengan banyak variasi. Di masa pandemi aktivitas yang dilakukan banyak memerlukan koneksi internet, yang memungkinkan tetap terhubung dengan rekan kerja atau teman yang terpisah jarak.Â
Internet menjadi produk yang sangat diminati dan diperlukan untuk menunjang keberlangsungan pekerjaan masyarakat selama pandemi. Hingga penyesuaian tersebut sudah menjadi hal yang biasa dilakukan maka saat aktivitas sudah mulai diperbolehkan untuk kembali seperti sebelum pandemi, hobi, aktivitas lainnya dan kebiasaan baik masih tetap dijalankan dengan menyesuaikan waktu yang dimiliki masyarakat. Prosedur yang baik dilakukan masih bisa dilakukan terus demi kebaikan dan kenyamanan pribadi dan orang banyak.
Protokol kesehatan termasuk prosedur yang baik dilakukan terus menerus seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan penggunaan hand sanitizer. Dalam kondisi normal prosedur tersebut dapat diterapkan pada beberapa kondisi yang diwajibkan menjaga kesehatan sendiri dan orang lain di keramaiannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H