Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Destinasi Wisata di Antara Pariwisata Halal dan Pariwisata Religi

2 Februari 2025   12:02 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisatawan di Kota Tua, Jakarta Barat.(UNSPLASH/rohiim ariful via Kompas.com)

Mungkin di sini kita bisa mengibaratkan destinasi wisata sebagai pesawat, kenapa mengibaratkan pesawat destinasi sebagai wisata?

Pesawat membawa milyaran orang dari seluruh dunia, pada setiap penerbangan antar bangsa terdapat orang dari berbagai latarbelakang, selain itu kita semua untuk mencapai destinasi apapun musti melakukan perjalanan (travel), di sini pesawat mengantarkan orang ke destinasi mereka.

Namun demikian, ada beberapa maskapai yang mengakomodir para pelaku perjalanan dan wisata dari negara muslim dengan menyajikan makanan halal dan minuman tak beralkohol, namun juga ada maskapai yang tidak atau belum menyediakannya termasuk maskapai flag carrier dari berbagai negara.

Beberapa negara di dunia juga sudah mengembangkan pariwisata halal ini seperti misalnya Jepang yang juga bukan ataupun tidak menetapkan destinasi wisata yang mereka miliki sebagai destinasi wisata halal, mereka menyediakan berbagai informasi, panduan dan layanan lainnya kepada para wisatawan muslim.

Kita perlu melihat pariwisata -- dengan berbagai kegiatan dan lokasinya -- sebagai tempat pertukaran budaya serta tempat dimana terjadi interaksi antar manusia dari segala latarbelakang  serta sebagai media pemersatu manusia di bumi ini,

Pariwisata dapat membuat kita melihat ribuan manusia di sebuah kawasan tanpa meributkan perbedaan latarblakang, pariwisata juga tidak hanya dapat mengakomodir berbagai pilihan dan preferensi dari kita semua sebagai pelaku wisata saja dengan adanya berbagai kategori seperti wisata kuliner, wisata pulau, wisata alam, ekowisata, pariwisata juga menghargai dan menghormati berbagai perbedaan dari manusia di bumi ini dengan salah satu caranya yaitu menerapkan konsep pariwisata halal bagi wisatawan muslim.

Pertanyaan kini adalah mengapa moslem friendly tourism kini menjadi perhatian? 

Jawabnya adalah karena peningkatan jumlah wisatawan yang berasal dari negara-negara muslim di mana total jumlah pembelanjaan dari para wisatawan muslim telah menempati peringkat ketiga di dunia setelah wisatawan Tiongkok dan Amerika.

Bagamana dengan potensinya bagi Indonesia?

Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia, ini berarti potensi untuk mengembangkan potensi wisata halal sangat dan sangat tinggi.

Dengan mayoritas pemeluk agama Islam berarti semakin mudah untuk mengakomodir wisatawan muslim dari berbagai dunia seperti banyaknya masjid dan mushola serta penyediaan makanan halal dan minuman tanpa alkohol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun