Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perjalanan MultiModal sebagai Solusi Transportasi Berkelanjutan

28 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay.com

Dan sisi yang selanjutnya adalah program loyalti, program ini dapat menumbuhkan loyalitas dari para pelanggan walaupun hanya ada satu perusahaan yang menyediakan jasa transportasi sekalipun.

Para pengguna transportasi pada dasarnya sangat sensitif terhadap harga namun ketika penyedia transportasi dapat menawarkan nilai tambah dari apa yang dibelanjakan oleh pelanggan maka sensitivitas harga dari pelanggan dapat berkurang kadarnya.

Berbagai penawaran seperti diskon dan lainnya dapat ditawarkan melalui kerjasama dengan perusahaan barang dan jasa lainnya seperti restoran, hotel ataupun para pelaku usaha yang menyewa tempat usaha di stasiun.

Apakah perjalanan multimodal ini dapat diterapkan di Indonesia ?

Jika kita bisa melihat Pulau Jawa yang juga sebagai daratan dimana terdapat banyak kota kota maka perjalanan intemodal ini sangat mungkin diterapkan.

Dan meskipun belum ada tanda tanda dari Indonesia untuk mengurangi dampak negatif dari penerbangan -- khususnya pada penerbangan jarak pendek seperti penerbangan antar kota di Pulau Jawa, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan terutama dari sisi penyedia jasa layanan transportasi ataupun pihak lainnya.

Misalnya, Propinsi Jawa Tengah yang kini tidak memiliki bandara internasional membuat para pelaku perjalanan dan wisata yang hendak ke mancanegara harus melalui bandara internasional di tetangga nya seperti bandara YIA di Yogyakarta atau bandara SUB di Surabaya, kita sebenarnya bisa menerapkan AirRail seperti yang dilakukan KLM dan Thalys.


Juga untuk yang ingin melakukan perjalanan ke timur Indonesia dapat naik kereta ke Surabaya (hub maskapai) atau ke bandara HLP/CGK bila iingin ke barat Indonesia bila memang tidak ada penerbangan langsung dari kota kota di Jawa Tengah.

Namun demikian , perjalanan multimodal memerlukan kerjasama dan pemahaman serta visi yang sama antara dua perusahaan transportasi dengan menghilangkan ego sektoral, masing masing memang sebuah perusahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan, mereka perlu juga memahami akan konsep keberlanjutan.

Walau masing masing penyedia transportasi telah melakukan berbagai langkah dan transformasi sekalipun, namun tanpa adanya pemahaman akan keberlanjutan pada kehidupan bumi maka dampak negatif terhadap lingkungan akan terus bertambah seiring dengan kecenderungan pertambahan jumlah pelaku perjalanan dan wisata.

Dan jika kita melihat kerjasama antara maskapai KLM dengan perusahaan kereta api cepat Thalys, kita sebenarnya bisa menyamakan kerjasama ini dengan kerjasama code share yang dilakukan antar maskapai atau juga pada aliansi maskapai (airline alliance) dimana maskapai bisa memperluas jaringannya tanpa harus menambah penerbangan dan bahkan pesawat mereka. Bukankah ini berarti efisiensi juga pada sisi maskapai ?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun