Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tantangan Menuju Aviasi Keberlanjutan

18 November 2023   22:22 Diperbarui: 20 November 2023   18:08 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat terbang. (Sumber gambar: pxhere.com)

Peningkatan status seseorang dapat mengubah pula pola atau gaya hidupnya, sehingga seseorang yang tadinya menggunakan kereta api untuk jarak dekat atau pun menggunakan maskapai berjadwal kini mengalihkan preferensinya untuk memenuhi kebutuhan mobilisasinya.

Penjelasannya seperti ini, jika dia tinggal di Jakarta dan menjemput pasangan hidupnya di Bali maka leg dari Jakarta ke Denpasar sebenarnya bisa dihindari dengan misalnya parkir pesawatnya di DPS atau bandara terdekat lainnya saat pasangannya tersebut berangkat, biaya parkir pesawat untuk jangka waktu seminggu pun masih lebih rendah dari biaya penerbangan saat menjemput. Selain itu juga selama pesawat parkir tidak menghasilkan emisi.

Pada kenyataannya, mereka melakukan dua kali penerbangan pergi-pulang dari Jakarta ke Bali atau empat leg yang sebenarnya bisa dilakukan hanya dengan satu penerbangan pergi-pulang atau dua leg.

Ini kembali lagi kepada pertanyaan pada awal artikel ini, apakah kita semua mengikuti imbauan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan energi yang berlebihan, karena jika kita masih membeli barang yang masih diproduksi dengan proses yang tidak sustainable atau menggunakan sumber energi yang tidak diperlukan ataupun berlebihan, maka ada hal yang mendasar dari kita yang perlu diubah.

Dengan kata lain, apakah kita bisa menjadi penghuni bumi dan pengguna jasa layanan transportasi yang sustainable?

Jawabannya mungkin tergantung pada masing-masing, juga mungkin akan sulit ketika kita masih belum bisa memisahkan status kita dari kehidupan kita yang memang meningkat serta dengan melihat keadaan bumi itu sendiri.

Industri aviasi dalam sejarahnya memang telah mengubah dunia namun kini aviasi perlu berubah untuk menciptakan dunia yang lebih baik, dan untuk mencapai itu diperlukan juga partisipasi dari para penggunanya...kita.

Jika kita bisa memulai menjalani kehidupan di rumah dengan cara yang sustainable dan juga ketika dalam liburan, kita juga bisa melakukannya pada perjalanan (transportasi).

Jika aviasi mau melakukan perubahan mendasarnya, bagaimana dengan kita sebagai penggunanya? Selain itu kita juga perlu bersiap diri dengan peningkatan harga tiket kelak, karena harga SAF bisa tiga hingga lima kali lebih tinggi dari jet fuel.

Salam aviasi.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun