Sedangkan jika kita ingin konsisten pada tekad dan tujuan kita pada proses keberlanjutan maka ada dua hal yang kita perlu selalu ingat yaitu Conserve dan Preserve yang artinya bahwa kita menjaga sumber daya alam agar dapat tetap tersedia serta melestarikan alam nya agar tidak rusak dan tetap dapat memberikan manfaat.
Ada baiknya jika kita tidak dulu menyuarakan keberlanjutan ketika kita belum sepenuhnya mempertahankan dan melestarikan alam dan sumber daya nya, dalam arti ada baiknya kita melakukan perencanaan pembangunan dengan tidak merubah ataupun merusak alam yang dapat menganggu ketersediaan sumber daya alam.
Juga sebaiknya tidak dahulu menyuarakan community-based tourism dikala manfaat kegiatan pariwisata tidak secara langsung dinikmati dan dilakukan oleh masyarakat sekitar karena baik pada blue, green dan sustainablity, peningkatan perekonomian termasuk didalamnya.
Dibutuhkan partisipasi dan dukungan dari semua pihak termasuk pemegang kebijakan melalui aturan dan regulasi untuk menerapkan blue economy --jangan sampai hanya dalam tulisan ataupun tidak berlaku bagi semua pihak dan memberikan previlege kepada pihak pihak tertentu.
Namun terlepas dari blue economy maupun blue tourism, baik pembangunan ataupun pengembangan pariwisata di daerah pesisir sudah semestinya meningkatkan perekonomian di daerah pesisir.
Jika hasil dari kegiatan ekonomi dilarikan ke pulau utama ataupun kota, maka apa itu dapat meningkatkan perekonomian atau kesejahteraan masyarakat lokal ?
Jika ada rencana pengembangan pariwisata, ada baiknya jika partisipasi dan dukungan masyarakat tidak dalam bentuk akte jual beli tanah melainkan akte kredit modal usaha, juga bukan pada keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan sebuah fasilitas tapi keikutsertaan modal atau kepemilikan mereka pada fasilitas tersebut.
Pemberian pinjaman oleh institusi keuangan ada baiknya tidak berlaku atau memfokuskan pada skala besar namun juga pada skala mikro pada industri pariwisata kepada masyarakat di pesisir dan pulau pulau, jadikan lah mereka pelaku usaha wisata yang sukses.
Masyarakat di pesisir juga perlu diberi pemahaman akan pentingnya keberlanjutan -- tidak hanya pada penggunaan sumber daya alam dan pelestarian alamnya saja -- tapi juga pada kepemilikan lahan mereka yang sebenarnya dapat mereka kelola tanpa menyerahkan kepemilikannya kepada pihak lain.
Referensi :
- tourismteacher.com/blue-tourism/
- solimarinternational.com/tourism-and-the-blue-economy/
- en.m.wikipedia.org/wiki/Blue_economy
- kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/ada-apa-dengan-konservasi-preservasi-dan-restorasi-seri-konservasi-bagian-1/
- katadata.co.id/agung/ekonopedia/64f940c2ca418/memahami-pengertian-dan-contoh-ekonomi-kelautan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H