Pensiunan di usia masih produktif bagi para pilot tempur bisa menjadi salah satu dasar bagi para pilot ini "menyeberang" dan mengabaikan sumpah dan janji pada negara.
Sebagai gambaran, para pilot tempur pada Angkatan Udara Jerman pensiun di umur 41 tahun dimana bisa tidak mudah mendapatkan pekerjaan dengan besaran gaji bulanan yang mereka terima selama di militer.
Seorang mantan anggota marinir Amerika ditahan oleh Pemerintah Austtalia setelah ditemukan indikasi sang eks pilot melatih para pilot militer Tiongkok.
Sang eks pilot Amerika tersebut dahulunya menerbangkan pesawat AV-8 Harrier namun kini mendekap dalam tahanan di Australia atas beberapa tuduhan termasuk melatih pilot militer Tiongkok mendaratkan pesawat di kapal induk.
Para pensiunan pilot militer ini dikabarkan diberikan gaji sebesar £ 280,000 atau sekitar USD 250,000 per tahun oleh Tiongkok.
Perekrutan oleh Tiongkok ini jelas menjadi kekhawatiran bagi negara negara barat yang kini mulai memikirkan dibuatnya aturan dan hukum baru terhadap pelanggaran seperti melatih personnel militer negara lain yang tidak sesuai dengan kebijakan negara.
Australia akan mengoperasikan  secara penuh pesawat tempur dengan total sebanyak 72 unit Lockheed Martin F 35 A Lightning II pada tahun 2023 ini,  24 unit F/A-18 Super Hornet dan 12 unit EA-18G Growler.
Selain itu juga Australia memiliki 7 unit pesawat tanker KC-30A MRTT (A 330 MRTT), pesawat LM C130 J-30 yang akan diperbaruhi dan ditambah pada pembelian 20 unit, serta pesawat Alenia/L3 C-27 Spartan.
Australia mungkin saja ingin memainkan perannya dalam menjaga stabilitas di kawasan Indo Pasifik juga sebagai langkah untuk meningkatkan pertahanan mereka.
Dan dengan dukungan dari Amerika maka kekuatan militer Australia khususnya kekuatan udara akan terlihat terkuat diantara negara negara pada kawasan Indo Pasifik ini.
Oleh karena itu pula, peningkatan kekuatan udara Australia ini dapat juga dilihat sebagai peningkatan peran Australia pada stabilitas di kawasan Indo Pasifik.