Bagi yang mungkin pernah mampir ke kawasan pemukiman (residences) dimana salah satu artis kita mendapat gelar sebagai "Sultannya", kita bisa melihat anak anak bersama teman teman nya melakukan segala kegiatannya seperti bersepeda, berjalan kaki dalam kawasan tersebut dengan aman.
Bahkan adakalnya anak anak pergi ke masjid, toko kelontongan, dan bermain ke rumah temannya dalam kawasan tanpa didampingi oleh orang tua mereka.
Penerapan layak anak pada kehidupan nyata perkotaan tidaklah cukup dengan fasilitas bermain dan belajar dalam bentuk taman, ruang terbuka atau lainnya tapi juga diperlukan kondisi keamanan sebagai bentengnya agar tercipta lingkungan yang dapat mendukung segala kegiatan anak anak.
Sedangkan untuk menjamin keamanan di kota secara keseluruhan ataupun kota besar merupakan tantangan tersendiri bagi pemangku kebijakan dikala masih terdapat  kesenjangan pada kehidupan penduduknya.
Bila pada penetapan prioritas dan realisasi perencanaan masing masing wilayah pemerintahan dalam sebuah kota dapat berbeda namun pada kebijakan tertentu mereka perlu berada di halaman yang sama.
Dan salah satu kebijakan tersebut adalah kota layak anak, mewujudkannya mungkin sulit ketika ada yang tidak ingin prioritas mereka terganggu namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H