Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Apa yang Sesuai Untuk Indonesia?

2 Juli 2023   07:20 Diperbarui: 2 Juli 2023   07:26 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan pesawat F-15 Eagle II (F-15 ID) juga sama dengan Dassault Rafale, hanya saja jika bicara mengenai keunggulan udara dalam peperangan udara (kill ratio) pesawat F-15 memiliki track record yang sangat mengesankan dengan ratio 105:0 artinya pesawat telah menembak 105 pesawat lawan dalam peperangan tanpa adanya satu pun pesawat F-15 yang tertembak.

Baik Dassault Rafale maupun Boeing F-15 ID kelak akan menjadi tulang punggung kekuatan udara Indonesia dengan kemampuannya melakukan aerial warfare dalam ruang udara kita baik pada regime Beyond Visual Range dengan missile jarak jauhnya maupun pada regime Within Visual Range dengan kegesitan (agility) dan tingkat manouverability yang tinggi pula.

Bagaimana dengan pengadaan pesawat Mirage 2000 5 eks United Arab Emirates ?

Penulis melihat pengadaan Mirage 2000 5 ini adalah untuk mengisi kekosongan peran yang ditinggalkan oleh F-5 Tiger dan bersifat jangka pendek hingga menengah sambil menunggu kedatangan seluruh pesawat Dassault Rafale yang dipesan masuk ke jajaran kekuatan TNI AU kita.

Pemilihan ini juga bisa dilihat sebagai pengenalan pada sistem avionik Dassault kepada para penerbang lainnya karena baik Rafale dan Mirage  2000 5 diproduksi oleh pabrikan yang sama yaitu Dassault Aviation.

Dengan melihat karakteristik dan sejarah kepemilikan pesawat tempur oleh Indonesia diatas maka dapat kita analisis bahwa pesawat fighter untuk pertempuran di udara (aerial warfare) dan pencegat memang yang sesuai dengan Indonesia yang lebih mengedepankan pertahanan ruang udaranya

Sedangkan peran serang atau attack aircraft sebagai secondary role untuk menghadapi kemungkinan wilayah darat terjadi gangguan.

Salam Aviasi

Referensi :

  • tni-au.mil.id
  • Wikipedia untuk setiap tipe pesawat
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Strike_fighter
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Air_superiority_fighter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun