Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benarkah Era Flag Carrier Telah Usai?

6 Juni 2023   20:10 Diperbarui: 12 Juni 2023   02:00 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Needpix.com

Qantas melayani penerbangan domestik saat ini dengan armada Boeing B 717 (eks MD-95), B 737 dan Airbus 320 serta Airbus 330 (200 dan 300) untuk beberapa destinasi domestik.

Qantas merencanakan akan melakukan peremajaan armada domestik nya dengan Airbus 29 unit pesawat A 220-300 dan 20 unit pesawat A.321 XLR melalui project Sunrise nya.

Sedangkan pada rute internasionalnya, Qantas memiliki 12 unit Boeing B 789, 12 unit Airbus A 380 dan Airbus A 330-200/300 dengan rencana penambahan 3 unit B 789 dan 12 unit A 350-1000 dalam project Sunrise nya.

Dengan melihat jumlah dan komposisi pesawat dalam armada Qantas ini dapat kita simpulkan bahwa mereka memiliki armada yang dapat memperluas jaringan penerbangannya baik dalam negeri maupun luar negeri.

Kesimpulannya adalah maskapai sebagai sebuah perusahaan memiliki tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang sehingga arah perjalanan maskapai akan selalu berada track yang mengarah ke tujuannya memerlukan konsistensi dalam setiap langkahnya.

Konsistensi berarti tidak ada deviasi dalam perjalanannya yang bisa terjadi bila ada faktor eksternal yang menghambatnya.

Penilaian beberapa pihak yang menyebutkan bahwa flag carrier sulit tumbuh adalah kemungkinannya disebabkan oleh bercampurnya kepentingan kepentingan lain dari eksternal manajemen yang justru menciptakan deviasi tersebut.

Menurut penulis, keberadaan flag carrier tidak selamanya dan sepenuhnya sulit tumbuh seperti penilaian beberapa pihak karena sangat tergantung pada manajemennya

Manajemen disini tidak hanya merujuk pada dewan direktur saja tapi juga menyeluruh termasuk pada proses pengambilan keputusan yang dapat menciptakan konsistensi atau bahkan deviasi dari arah perjalanan maskapai.

Privatisasi tidak selamanya buruk, hal ini terbukti dengan suksesnya banyak flag carrier tanpa hilangnya kepemilikan negara pada maskapai tersebut.

Namun bila negara sebagai pemilik masih ingin berada di dalam manajemennya, selama itu pula maskapai akan menjadi tempat bercampurnya segala kepentingan terutama pada proses pengambilan keputusam yang strategis bagi maskapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun