Qantas melayani penerbangan domestik saat ini dengan armada Boeing B 717 (eks MD-95), B 737 dan Airbus 320 serta Airbus 330 (200 dan 300) untuk beberapa destinasi domestik.
Qantas merencanakan akan melakukan peremajaan armada domestik nya dengan Airbus 29 unit pesawat A 220-300 dan 20 unit pesawat A.321 XLR melalui project Sunrise nya.
Sedangkan pada rute internasionalnya, Qantas memiliki 12 unit Boeing B 789, 12 unit Airbus A 380 dan Airbus A 330-200/300 dengan rencana penambahan 3 unit B 789 dan 12 unit A 350-1000 dalam project Sunrise nya.
Dengan melihat jumlah dan komposisi pesawat dalam armada Qantas ini dapat kita simpulkan bahwa mereka memiliki armada yang dapat memperluas jaringan penerbangannya baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kesimpulannya adalah maskapai sebagai sebuah perusahaan memiliki tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang sehingga arah perjalanan maskapai akan selalu berada track yang mengarah ke tujuannya memerlukan konsistensi dalam setiap langkahnya.
Konsistensi berarti tidak ada deviasi dalam perjalanannya yang bisa terjadi bila ada faktor eksternal yang menghambatnya.
Penilaian beberapa pihak yang menyebutkan bahwa flag carrier sulit tumbuh adalah kemungkinannya disebabkan oleh bercampurnya kepentingan kepentingan lain dari eksternal manajemen yang justru menciptakan deviasi tersebut.
Menurut penulis, keberadaan flag carrier tidak selamanya dan sepenuhnya sulit tumbuh seperti penilaian beberapa pihak karena sangat tergantung pada manajemennya
Manajemen disini tidak hanya merujuk pada dewan direktur saja tapi juga menyeluruh termasuk pada proses pengambilan keputusan yang dapat menciptakan konsistensi atau bahkan deviasi dari arah perjalanan maskapai.
Privatisasi tidak selamanya buruk, hal ini terbukti dengan suksesnya banyak flag carrier tanpa hilangnya kepemilikan negara pada maskapai tersebut.
Namun bila negara sebagai pemilik masih ingin berada di dalam manajemennya, selama itu pula maskapai akan menjadi tempat bercampurnya segala kepentingan terutama pada proses pengambilan keputusam yang strategis bagi maskapai.