Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Aviasi dan Pariwisata Indonesia di Asian Century

21 April 2023   21:57 Diperbarui: 25 April 2023   00:03 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu besar kemungkinannya Asian Century ini membuat pergeseran trafik dari kawasan Atlantik yang menghubungkan pantai timur Amerika Utara dan Selatan dengan Eropa dan Afrika ke kawasan Pasifik yang menghubungkan Asia dengan pantai barat Amerika Utara dan Selatan serta tak melupakan pula negara negara di kawasan Pasifik.

Bandara Singapore, Taipei dan Hong Kong serta Tokyo setidaknya akan tetap memainkan sekaligus meningkatkan perannya sebagai hub maskapai di benua Asia yang menghubungkan dengan kota kota besar di seluruh dunia.Bagaimana dengan aviasi Indonesia dalam Asian Century?

IATA memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat didunia ini pada tahun 2030 nanti yang berarti akan adanya peningkatan jumlah pengguna transportasi udara.

Maskapai nasional kita baik yang dikelola oleh perusahaan milik negara maupun swasta, ada baiknya mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam Abad Asia ini.

Selain itu juga memperluas jaringannya dengan dimulai dari kota kota besar dengan rute rute regional Asia atau Pasifik untuk menjemput wisatawan mancanegara.

Hal ini berarti menuntut kapasitas kursi maskapai baik domestik maupun internasional yang bisa berarti penambahan jumlah unit pesawat seperti yang dilakukan oleh India.

Penambahan armada pesawat juga perlu dipikirkan kapasitas beberapa bandara, sebagau contoh bandara DPS yang menjadi hub maskapai nasional kita termasuk menghubungkannya dengan bandara Komodo.

Titik dimana saatnya menambah bandara di Bali bisa jadi kian mendekat dan nyata untuk menghindari kepadafan (congestion) trafik jika prediksi IATA benar benar menjadi kenyataan.

Maskapai kita juga ada baiknya melakukan pembenahan baik dalam hal pelayanan maupun pemeliharaan dengan tetap menjadikan keselamatan dan juga keamanan dan kenyamanan sebagai prioritas kepada penggunanya.

Indonesia dengan banyaknya destinasi wisata dimana sebagian besar telah dikenal oleh wisatawan dunia seperti Bali, Labuan Bajo, Bunaken, Raja Ampat dan lainnya ada baiknya melihat prediksi IATA dan Asian Century ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta para investor agar penanaman Investasi kita juga akan meningkat terutama pada industri pariwisata.

Penambahan rute penerbangan langsung dalam beberapa waktu terakhir ini memang merupakan bagian dari reaktivitasi penerbangan kita, akan tetapi beberapa bandara kita juga ada yang sebelum pandemi belum menjadi bandara internasional seperti bandara Komodo (LBJ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun