Bandara melalui konsep aerotropolis telah memainkan peranan penting pada perkembangan bisnis dan perkotaan pada abad 21 seperti peranan jalan raya pada abad 20 dan kereta api pada abad 19 serta kapal laut pada abad 18.
Sedangkan untuk pertumbuhan global, Benua Asia diprediksi akan memainkan peranan penting atau dominasinya dalam pertumbuhan dunia yang dikenal dengan Asian Century atau Abad Asia menggantikan dominasi Eropa pada abad 19 dan dominasi Amerika pada abad 20 dimana negara negara Asia akan memainkan peranan dalam bidang.politik dan perekonomian dunia.
Walaupun beberapa pihak menganggap bahwa Asian Century ini sudah berakhir , namun tidak lah sepenuhnya dapat diterima begitu saja.
Anggapan ini bisa jadi dengan fakta bahwa Asia bukanlah Eropa dengan kesatuan European Union-nya ataupun Amerika sebagai negara benua dimana keduanya dilihat sebagai single entity atau satu kesatuan.
Sedangkan Asia terdiri dari banyak negara dimana pertumbuhannya berbeda beda di setiap negara, ditambah dengan perbedaan aturan dan hukum yang berlaku.
Tiongkok dan India merupakan dua negara Asia di belakang dari penetapan Asian Century ini selain dari negara negara Asia lainnya yang juga telah menonjol dalam perekeonomian mereka.
World Economic Forum menyebutkan bahwa kawasan Asia kini sangat menonjol pada perdagangan, permodalan, SDM, ilmu pengetahuan, transportasi, budaya dan sumber dayanya
World Economic Forum juga menyebutkan beberapa kota yang dahulunya jarang terdengar kini masuk dalam radar para investor seperti kota Bekasi yang disebut sebagai Detroit-nya Amerika dengan pertumbuhan industri otomotif dan sepeda motor.
Pada tahun 2040 nanti kawasan Asia juga diprediksi menyumbangkan sekitar 40% dari total penggunna transportasi udara global, hal ini telah tergambar setidaknya di dua negara yaitu India dan Tiongkok serta dengan memasukkan Indonesia yang diprediksi menjadi pasar aviasi terbesar keempat didunia.
Industri Aviasi yang selalu mengikuti pertumbuhan ekonomi tentu saja akan menjadi bagian dari Asian Century ini terlebih dengan melihat perkembangan industri aviasi dari beberapa negara Asia.
Sebut saja India yang kini menjadi pasar aviasi ketiga terbesar di dunia dibawah Tiongkok dan Amerika, bahkan Center of Aviation (CAPA) memprediksi bahwa India akan menjadi pasar terbesar meggantikan Tiongkok di masa mendatang.
Jika kebanyakan negara tengah melakukan reaktivitasi penerbangan komersial mereka, India justru menambahnya dengan ekspansi besar-besaran.
Salah satu buktinya terlihat pada maskapai Air India yang melakukan pesanan sebanyak 470 unit pesawat jet penumpang ditambah dengan 25 pesawat jet lainnya sehingga totalnya mendekati angka 500 unit pesawat.
Jumlah ini hanya sebagian dari prediksi dari CAPA yang menyebutkan bahwa maskapai maskapai India akan memesan sekitar 1,500--1,700 unit pesawat dalam kurun waktu satu hingga dua tahun mendatang.baik sebagai peremajaan maupun penambahan armada.
Penambahan pesawat dalam jumlah banyak ini berdampak sangat luas mulai dari kebutuhan sekolah pilot, bandara, penambahan dan peningkatan Navigasi Udara baik dalam hal peralatan dan sumber daya manusia, pusat pemeliharaan pesawat dan lainnya, atau dengan kata lain penambahan lapangan kerja.
India juga melakukan ekspansi pada bandara bandaranya, salah satunya bandara Dehli yang akan memiliki terminal dan landasan pacu ke empat yang akan mulai beroperasi pada bulan September 2023 mendatang.
Sedangkan Tiongkok menurut CAPA pertumbuhan industri aviasi terlihat pada peningkatan jumlah kapasitas kursi para maskapainya baik pada penerbangan domestik maupun internasional.
Masih menurut data CAPA, kapasitas kursi domestik Tiongkok pada April 2023 berjumlah 69,471,946 kursi naik dari 42,129,329 kursi pada April 2022, sedangkan kapasitas internasionalnya tercatat sebesar 42,129,329 kursi naik dari 498,230 kursi pada April 2022 dengan market internasional terbesarnya adalah Thailand dan Korea Selatan.
Penambahan kapasitas kursi oleh para maskapai Tiongkok ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan kursi domestiknya dengan melakukan pemesanan sebanyak 140 pesawat Airbus yang terdiri dari A 320NEO dan A 350.
Situs Aerotime juga memberitakan bahwa ada kemungkinan pemesanan lanjutan nanti saat Presiden Perancis mengunjungi Tiongkok pada waktu dekat ini.
Pertumbuhan pada penerbangan komersial India dan Tiongkok ini tentu akan menggeser posisi Amerika sebagai negara dengan kapasitas kursi maskapai terbanyak terlebih dengan berkurangnya kapasitas kursi maskapai yang terjadi pasca pandemi.
Selain itu besar kemungkinannya Asian Century ini membuat pergeseran trafik dari kawasan Atlantik yang menghubungkan pantai timur Amerika Utara dan Selatan dengan Eropa dan Afrika ke kawasan Pasifik yang menghubungkan Asia dengan pantai barat Amerika Utara dan Selatan serta tak melupakan pula negara negara di kawasan Pasifik.
Bandara Singapore, Taipei dan Hong Kong serta Tokyo setidaknya akan tetap memainkan sekaligus meningkatkan perannya sebagai hub maskapai di benua Asia yang menghubungkan dengan kota kota besar di seluruh dunia.Bagaimana dengan aviasi Indonesia dalam Asian Century?
IATA memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat didunia ini pada tahun 2030 nanti yang berarti akan adanya peningkatan jumlah pengguna transportasi udara.
Maskapai nasional kita baik yang dikelola oleh perusahaan milik negara maupun swasta, ada baiknya mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam Abad Asia ini.
Selain itu juga memperluas jaringannya dengan dimulai dari kota kota besar dengan rute rute regional Asia atau Pasifik untuk menjemput wisatawan mancanegara.
Hal ini berarti menuntut kapasitas kursi maskapai baik domestik maupun internasional yang bisa berarti penambahan jumlah unit pesawat seperti yang dilakukan oleh India.
Penambahan armada pesawat juga perlu dipikirkan kapasitas beberapa bandara, sebagau contoh bandara DPS yang menjadi hub maskapai nasional kita termasuk menghubungkannya dengan bandara Komodo.
Titik dimana saatnya menambah bandara di Bali bisa jadi kian mendekat dan nyata untuk menghindari kepadafan (congestion) trafik jika prediksi IATA benar benar menjadi kenyataan.
Maskapai kita juga ada baiknya melakukan pembenahan baik dalam hal pelayanan maupun pemeliharaan dengan tetap menjadikan keselamatan dan juga keamanan dan kenyamanan sebagai prioritas kepada penggunanya.
Indonesia dengan banyaknya destinasi wisata dimana sebagian besar telah dikenal oleh wisatawan dunia seperti Bali, Labuan Bajo, Bunaken, Raja Ampat dan lainnya ada baiknya melihat prediksi IATA dan Asian Century ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta para investor agar penanaman Investasi kita juga akan meningkat terutama pada industri pariwisata.
Penambahan rute penerbangan langsung dalam beberapa waktu terakhir ini memang merupakan bagian dari reaktivitasi penerbangan kita, akan tetapi beberapa bandara kita juga ada yang sebelum pandemi belum menjadi bandara internasional seperti bandara Komodo (LBJ).
Berbagai upgrade bandara seperti pada LBJ sebaiknya tidak hanya pada panjang landasan pacu dan terminal tetapi juga pada apron agar dapat meningkatkan daya tampung pesawat pada airport slotnya kelak mengingat maskapai nasional kita cenderung mendominiasi apron bandara saat masa liburan tiba seperti pada bandara DPS.
Walau demikian, dengan pengelolaan bandara LBJ dibawah kendali Changi Airport Group International dan PT. Cardig Aero Services dapat menjadikan bandara Komodo sebagai pintu gerbang orang dan barang yang dapat mengantisipasi pertumbuhan yang akan terjadi pada Abad Asia ini
Setidaknya bandata LBJ sudah .menjadi jaringan dari bandara SIN yang dengan maskapai Singapore Airlines dan anak perusahaannya yakni Scoot dapat menambah rute penerbangan kr LBJ.
Pertumbuhan pengguna transportasi udara di kawasan Asia terutama pada Tiongkok dan India serta Indonesia dan negara negara lainnya pada Abad Asia ini perlu dicermati oleh industri aviasi dan juga pariwisata kita.
Hal inu agar Indonesia mendapat tempat di Abad Asia atau Asian Century ini terutama pada aviasi dan pariwisata.
Referensi :
- reuters.com/business/aerospace-defense/india-eases-leasing-rules-address-aircraft-shortages-minister-2023-03-20/
- outlookindia.com/business/indian-airlines-likely-to-place-orders-for-up-to-1-700-planes-in-next-1-2-years-capa-news-260663
- reuters.com/business/aerospace-defense/air-india-agrees-buy-250-planes-airbus-2023-02-14/
- m.timesofindia.com/india/india-has-become-worlds-third-largest-aviation-market-president-murmu/articleshow/97487221.cms
- oag.com/china-aviation-market-flight-data
- weforum.org/agenda/2019/10/has-world-entered-asian-century-what-does-it-mean/
- oag.com/blog/infographic-south-east-asian-airline-capacity-april
- aerotime.aero/articles/is-a-new-chinese-airbus-order-on-the-horizon
- unitingaviation.com/indonesias-contribution-to-global-aviation/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H