Ada beberapa bagian desain B 747 yang sebenarnya diambil dari desain yang diajukan oleh Boeing pada kompetisi CX-Heavy Logistics System (CX-HLS) oleh Angkatan Udara Amerika yang membutuhkan pesawat kargo berukuran besar.
Pada akhirnya Boeing kalah dari Lockheed yang memenangkan kompetisi tersebut dengan pesawat Lockheed C-5 Galaxy nya, akan tetapi desain hidung dan pintu pada hidung (nose door) pada B 747 diambil dari desain pada program CX-Heavy Logistics System (CX-HLS) tersebut.
Terdapat beberapa varian B 747 yang sebenarnya sudah direncanakan Boeing sebagai penerus dari varian -400 namun tidak mendapat sambutan positif dari maskapai, varian varian tersebut adalah -500, -500X, -600X, -700X, -X dan -X Skrecth.
Ada pula varian B 747 ASB (Advanced Short Body) sebagai jawaban Boeing terhadap kemunculan Airbus A 340 dan Lockheed Martin MD 11, ukuran pesawat ini lebih kecil dari B 747-400 dengan kapasitas 295 kursi, varian yang terakhir adalah B 747-400 QLR (Quiet Long Range) dengan daya jelajah 14,870 km.
B 757
Dapat dikatakan bahwa pesawat ini lahir dari dua pilihan Boeing yang diajukan kepada para maskapai yaitu varian panjang dari B 727 yakni B 727-300 Â dan pilihan satunya adalah B 7N7 berupa pesawat dengan desain baru.
Permintaan para maskapai berdasarkan kondisi ekonomi dunia saat itu dengan harga minyak yang meroket, keadaan ini membuat maskapai membutuhkan pesawat untuk penerbangan internasional dengan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Pada akhirnya para maskapai banyak yang lebih cenderung memilih B 7N7 yang kemudian membuat Boeing melanjutkan pengembangannya dan berakhir pada peluncuran pesawat ini dengan nama B 757 dengan generasi pertamanya yaitu B 757-200 dan sebagai model dasar dari keluarga Boeing B 757.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa langsung ke varian -200 kemana varian -100 nya ?, Â pada awalnya memang pesawat B 7N7 akan tersedia dalam dua varsi yaitu versi pendek (B 7N7-100) dengan kapasitas 150 kursi dan versi standar (B 7N7-200) dengan kapasitas 290 kursi.
Akan tetapi desain sayap dan roda pendaratan pada model dasarnya (B 757-200) terlalu berat bagi versi pendeknya, akhirnya versi pendek ini tidak dilanjutkan namun peran mengangkut 150 pax kemudian dijalankan oleh B 737 pada generasi setelah Original.
B 767
Awalnya pesawat ini bernama B 7X7 yang rencananya merupakan pesawat berbadan lebar yang lebih ramping dari B 747, pengembangan pesawat ini sebenarnya lebih dulu dilakukan oleh Boeing dari B 7N7 (B 757) untuk menjawab A 300 nya Airbus.
Namun karena adanya penolakan proposal B 727-300 dari para maskapai yang lebih meminta Boeing untuk melanjutkan pengembangan B 7N7 maka kedua produksi pesawat baik B 7N7 dan B 7X7 dilakukan secara bersamaan.