Akan tetapi masing masing maskapai memiliki permintaan khusus, American Airlines meminta pesawat jet bermesin dua yang efisien dalam bahan bakar, United Airlines ingin pesawat jet bermesin enpat yang dapat menjangkau kota yang berlokasi di elevasi tinggi sedangkan Eastern Airlines menginginkan pesawat jet bermesin tiga untuk rute penerbangan internasional mereka mengingat ada batasan jumlah mesin yang harus dimiliki oleh pesawat ketika itu.
Boeing akhirnya mengakomodasi ketiga maskapai tersebut dengan B 727 trijet dengan penempatan dua mesin utamanya di bagian belakang bukan di bawah sayap pada umumnya.
Penempatan ini akan meningkatkan gaya angkat (lift) pesawat karena mengurangi beban berat (drag) pada pesawat saat takeoff, dengan begitu pesawat tidak memerlukan landasan pacu yang panjang seperti yang terdapat di kota kota kecil di Amerika.
Boeing juga memasang airstair atau tangga pesawat yang menyatu dengan pintu pesawat sehingga pesawat tidak memerlukan fasilitas tangga di bandara bandara. Smart Boeing !
B 737
Tibalah kita pada pesawat terlaris dari semua keluarga pesawat Boeing yaitu B 737 yang merupakan pesawat jet penumpang berlorong satu laris manis.
Latar belakang pengembangan pesawat ini adalah untuk mendampingi  B 727 mereka yang terbilang sukses, dalam artian ukurannya dan daya jelajah nya tidak sama dengan B 727.
Awalnya B 737 untuk penerbangan jarak pendek dengan kapasitas 50-60 kursi atau setengah dari B 727 serta cocok untuk rute penerbangan jarak pendek dengan permintaan kursi yang sedikit.
Maka tidak mengherankan jika pada awalnya bentuk pesawat B 737 tidak jauh berbeda dengan B 727 dengan trijet nya hingga terjadi perubahan pada bentuk dan desainnya setelah kehadiran dari John Sutter, engineer Boeing dibalik kesuksesaan B 747.
Selain itu pesawat ini untuk menjawab pesawat jet penumpang Douglas DC 9 dan BAC 111 dari Brirish Aircraft yang pada kenyataannya lebih dulu beredar di pasaran
Pada perjalanannya, keluarga pesawat B 737 ini melahirkan generasi generasi yang lebih banyak kapasitas dan daya jelajahnya mulai dari generasi Original (-100, -200), Classic (-300, -400, -500), Next Generation/NG (-600, -700, -800, -900) hingga MAX (8,9,10).
B 747
Mungkin sudah banyak yang mengetahui mengenai latar belakang dari lahirnya pesawat jumbo B 747 yang tidak lain adalah permintaan dsri CEO maskapai PanAm yaitu Juan Trippe yang menginginkan pesawat dengan kapasitas dua kali dari B 707.