Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Usia Pesawat

16 Januari 2023   16:12 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:56 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pesawat (foto:pixabay.com)

Umur pesawat kerap dijadikan pembicaraan dan bahkan sering dijadikan asumsi atau dugaan penyebab dari kecelakaan pesawat, semakin tua umur pesawat semakin tinggi resiko pesawat tersebut mengalami kecelakaan, begitulah kira kira asumsi tersebut.

Mari kita melihat salah satu pesawat yang sudah sangat tua namun masih dioperasikan yaitu Boeing VC 25 yang merupakan pesawat Kepresidenan Amerika, pesawat ini berjenis Boeing B-747 200B yang diproduksi jauh sebelum Boeing B 747-400.

Boeing VC 25 ini dibuat pada tahun 1986 dan baru selesai pada tahun 1990 dan melakukan penerbangan Kepresidenan nya pada tanggal 6 September 1990, jika dilihat dari tahun pembuatannya saja berarti umurnya sudah hampir 37 tahun.

Pesawat ini memang sedang menanti penggantinya yaitu Boeing VC 25 B yang merupakan modifikasi dari Boeing B-747 8.

Jadi apa yang menentukan usia pesawat ?

Life span dan Life Cycle
Lifespan pesawat terdiri dari Airframe lifespan dan Economic lifespan, airframe meliputi komponen utama pesawat yaitu badan pesawat, sayap dan landing gear sedangkan economic lifespan berhubungan dengan efisiensi biaya operasional pesawat seperti biaya bahan bakar dan pemeliharaan.

Badan pesawat dan sayap disambungkan dengan penguat. Setiap kali pesawat melakukan penerbangan, tekanan kabin akan disesuaikan saat pesawat semakin tinggi terbangnya (pressurized) agar penumpang dan kru tetap dapat bernapas normal.Tekanan kabin akan disesuaikan kembali (depressurized) saat pesawat mulai turun dari ketinggian jelajahnya dan bersiap mendarat,

Proses pressurize dan depressurize ini disebut pressurization cycle dari pesawat, inilah salah satu faktor yang dapat menandakan usia pesawat sesungguhnya.
Pabrikan pesawat sudah menentukan life span dari pesawat yang diproduksi yang umumnya 30 tahun namun lifespan pesawat bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana salah satu faktor tersebut adalah pressurization cycle.

Pesawat Boeing B-747 memiliki lifespan sekitar 30 tahun, namun batas prezzuration cycle nya bisa hingga 35,000 cycle atau dengan flight hours  hingga 165,000 jam.

Sebuah pesawat yang terbang reguler (maskapai) jarak jauh dengan pesawat yang terbang jarak pendek akan berbeda dalam hal lifecycle nya, ini karena jumlah cycle nya berbeda.

Dalam satu hari pesawat dengan penerbangan jarak pendek bisa melakukan flight cycle (takeoff dan landing)  sebanyak 3-4 kali sedangkan pesawat dengan penerbangan jarak jauh bisa hanya satu kali dalam sehari. 

Ini berarti badan dan sayap pesawat pada penerbangan jarak pendek akan lebih banyak mengalami tekanan dari pressurization cycle nya daripada pesawat dengan penerbangan jarak jauh, dengan begitu lifespan nya bisa lebih cepat daripada yang sudah ditentukan.

Perbedaan kedua pesawat diatas menunjukan perbedaan antara flight hours dengan flight cycle, keduanya baik flight hours dan flight cycle digunakan sebagai dasar penetapan lifespan pesawat oleh pabrikan pesawat

Flight hours menghitung jam terbang pesawat dari sejak pintu ditutup hingga dibuka kembali saat tiba, sedangkan flight cycle menghitung takeoff dan landing yang telah dilakukan pesawat.

Singkatnya lifespan diitentukan oleh pabrikan pesawat sedangkan lifecycle ditentukan oleh pengoperasian pesawat oleh operator nya dalam perhitungan flight hours maupun flight cycles.

Lifecycle pesawat dapat membawa dampak pada airframe pesawat melalui jumlah pressurization cycle tadi, dampak tersebut disebut dengan metal fatigue pada penguat sambungan kompenen utama pesawat utamanya badan pesawat dan sayap.

Metal Fatigue ini bisa diawali dengan keretakan pada penguat sambungan komponen pesawat dari ukuran kecil namun bila tidak terdeteksi, keretakan dapat membesar dengan frekwensi tekanan yang terjadi dari proses pressurization cabin dan jika keretakan membesar akibatnya dapat fatal.

Lifespan pesawat bisa diperpanjang oleh pabrikan pesawat, contohnya Airbus menawarkan program perpanjangan lifecycle pesawat mereka kepada operator pesawat yang dapat memperpanjang lifespan pesawat dengan melakukan retrofit pada pesawat yaitu mengganti komponen komponen baik utama maupun avioniknya.

Maintenance / Pemeliharaan.
Lifespan pesawat bisa sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh pabrikan bila operator pesawat mengikuti panduan yang juga sudah ditetapkan oleh pabrikan dimana salah satunya adalah pemeliharaan.

Bila pada kendaaran kita mengenal pemeliharaan berkala yang dapat berdasarkan jumlah kilometer yang sudah ditempuh, hal ini juga berlaku pada pesawat.

Pemeliharaan pesawat meliputi A ringan hingga D check sebagai pemeliharaan berat pesawat, masing masing check dilakukan berdasarkan flight hours atau flight checks dan usia operasional dari masing masing jenis pesawat.

Selain itu pemeriksaan sebelum dan sesudah penerbangan juga dilakukan untuk memastikan airwothiness atau kelaikudaraan dari pesawat.

Sedangkan economic lifespan pesawat tergantung dari keputusan operator pesawat, maskapai bisa memutuskan untuk mengeluarkan pesawat pada armadanya lebih dini dari airframe lifespa nya jika mereka memandang biaya pemeliharaannya semakin tinggi dan pilihan mendatangkan pesawat lebih baru lebih dapat memberikan efisiensi kepada maskapai.

Tindakan yang dilakukan adalah Disassembly dan dismantle dimana  komponen pesawat yang dibongkar dapat  di re assembly atau digunakan kembali, sedangkan airframe nya bisa dihancurkan total atau tidak dihancurkan yang kemudian bisa ditawarkan kepada yang berminat, contohnya bagian kokpit pesawat bisa digunakan sebagai simulator atau bahan belajar pada sekolah teknik penerbangan.

Pesawat Secondhand.
Pesawat yang dipensiunkan oleh maskapai ada yang masih belum mencapai usia operasionalnya baik dalam hal flight hours maupun flight cycle nya, pesawat ini masih dapat dioperasikan sehingga ditawarkan kembali di pasar penjualan pesawat secondhand.

Namun demikian ada perbedaan lifecycle nya antara pesawat baru dan pesawat secondhand.

Referensi :

  • airbus.com/en/products-services/commercial-aircraft/the-life-cycle-of-an-aircraft/operating-life
  • af.mil/About-Us/Fact-Sheets/Display/Article/104588/vc-25-air-force-one/
  • smithsonianmag.com/air-space-magazine/what-determines-an-airplanes-lifespan-29533465/
  • aircraftmaintenancestands.com/blog/life-span-of-an-airplane/
  • sim-on-a320.com/blog/2018/01/07/airplane-lifespan-maintenance-disassembly-and-dismantle/
  • that-aviation.com/en/blog/what-is-the-life-cycle-of-a-plane-where-do-the-disused-planes-go

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun