Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perjalanan Awal B-777 dan Harapan pada B-777X

8 Januari 2023   01:28 Diperbarui: 8 Januari 2023   01:34 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi mengapa membangun pesawat dengan 3 mesin ketika saat itu dibolehkan dengan dua mesin untuk penerbangan lintas samudera Atlantik yang menghubungkan New York dengan London ?

Usaha Boeing untuk mengisi gap antara B-767 dan B-747 pun kemudian didahului oleh Airbus dengan dua model sekaligus yaitu Airbus A-330 dengan dua mesin dan A-340 dengan empat mesin pada tahun 1991 dan 1992.

Boeing baru meluncurkan pesawat B-777 pada tahun 1993 dalam dua pilihan yaitu B-777 200 serta untuk penerbangan lebih jauh denvan B-777  200 LR (long range) dan sekaligus melahirkan keluarga baru pada jajaran produk nya yaiitu keluarga B-777.

Hingga pada suatu ketika Boeing sudah melahirkan generasi kedua dari keluarga B-777 berupa versi streched (lebih panjang) dari B-772 yaitu B-777 300 dan B-777 300 ER serta versi kargonya B-777 200F, persaingan dikelas kapasitas ini semakin sengit walau sudah tanpa keberadaan DC-10, MD-11 dan L-1011/sekalipun karena ketiganya sudah tidak diproduksi lagi.  

Airbus mengeluarkan A-350 sebagai jawaban dari B-787 dan dilanjutkan dengan variannya hingga A-350 1000 (A-351) dimana Boeing belum berhasil menjawabnya walau  dengan varian B-781 (B-787 10) mereka.

Bahkan beberapa kalangan menyebutkan bahwa B-781 lebih tepat menjadi saingan dari A-338Neo nya Airbus sedangkan A-351 lebih pantas disaingkan dengan B-777X.

Kini dalam  persaingan pesawat berbadan lebar pada kelas kapasitas 250 + pax dengan konfigurasi kursi tiga kelas hingga 400 pax dalam satu kelas serta daya jelajah, scorenya 2--1 dimana Airbus dengan dua pesawat yaitu A-338Neo dan keluarga A-350. sedangkan Boeing hanya 1 pesawat yaitu B-781.

Untuk menyamakan score dibutuhakan pesawat baru namun memakan waktu dan biaya yang tidak kecil, dan dengan masalah yang dihadapi Boeing termasuk performance pada keuangannya maka opsi pesawat baru bukan solusi terbaik.

Satu satunya adalah dengan mengembankan keluarga B-777 dengan program B-777X ini yang akan melahirkan varian B-777 8 dan 9 namun sepertinya masih memerlukan waktu lagi karena proses sertifikasi pesawat ini masih berlangsung.

Sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga B-777 dari awal menghadapi tantangan yang tidak ringan dan bahkan hingga kini dan bahkan hingga nanti ketika saatnya B-777 8 dan 9 diluncurkan, karena banyak maskapai sudah membutuhkan pesawat baru dalam armada mereka untuk menggantikan pesawat pesawat mereka yang telah melampaui usia operasionalnya.

Karena ketika hanya ada satu model ditawarkan dari Boeing dan dua dari Airbus maka pasar pun akan berbicara kenyataan pahit (ugly truth) kepada Boeing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun