Hal ini pula yang dilakukan oleh maskapai Emirates yang menghentikan penerbangannya ke Nigeria karena terdapat blocked fund maskapai Emirates di negara Nigeria dimana pada press releasenya IATA menyebutkan bahwa ada terdapat sekitar USDÂ 551 juta blocked fund para maskapai yang ada di Nigeria.
Menurut situs icirnigeria.org (17/8/22) maskapai Emirates telah mengurangi penerbangannya dari Dubai (DXB) ke Lagos, Nigeria (LOS) dari 11 ke 7 kali penerbangan seminggu mulai Juli 2022 dikarenakan adanya permasalahan pada airline blocked fund yang dilakukan oleh Nigeria.
Pengurangan ini untuk mengantisipasi jumlah yang blocked fund yang terus bertambah sebelumnya dimana icirnigeria.org menyebutkan jumlah blocked fund maskapai Emirates terus bertambah setidaknya USD 10 juta setiap bulannya.
Dalan press releasenya, IATA juga memang menyebutkan bahwa jumlah blcoked fund di Nigeria terus bertambah dalam enam minggu terakhir dan sudah mencapai USD 551 juta.
Keadaan perekononian Nigeria membuat pemulangan dan dari para maskapai terhambat dimana telah terjadi devaluasi mata uangnya Naira dan diperkirakan devaluasi akan terjadi lagi pada tahun 2023, namun beberapa blcoked fund tersrbut sudah ada yang di release oleh Nigeria.
Selain di Nigeria masih ada blocked fund maskapai di 26 negara lainnya namun yang terbesar adalah di Nigeria (USD 551 juta), Pakistan (USD 225), dan Bangladesh (USD 208 juta).
Permasalahan blocked fund ini bagi beberapa maskapai merupakan keadaan yang kurang menguntungkan ditengah proses recovery pasca pandemi, selain itu pengurangan jumlah penerbangan juga sebenarnya membawa dampak pada kinerja mereka baik dilihat dari utilisasi pesawat juga dari penjualan tiket.
Sedangkan bagi negara negara tersebut, pengurangan maupun penghentian penerbangan oleh maskapai berarti pengurangan ataupun penghentian konektivitas udara dari dan ke negara mereka.
Keadaan ini akan membawa dampak yang tidak baik pula bagi perekononiannya baik dalam segi lalu lintas udara orang maupun kargonya dimana akan membawa dampak pada perdagangannya yang menggantungkan konektivitas udara untuk lalu lintas barang antar bangsa.
Akan tetapi bagi sebuah negara yang perekonomiannya sedang tidak sehat, permasalahan blocked fund maskapai juga menjadi permasalahan tambahan yang harus juga dituntaskan, mereka harus menjaga nila mata uang mereka namun mereka juga membuuhkan USD untuk memulangkan dana maskapai yang ikut menumbuhkan perekonomian mereka.
Untuk itu IATA dalam press releasnya juga menyerukan kepada negara negara tersebut untuk dapat menyelesaikan permasalahan airline blocked fund ini bersama sama dengan pemerintahan setempat dan maskapai.