Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenang 9/11: Ketika Pesawat Penumpang Menjadi Senjata Pemusnah Massal

11 September 2022   00:38 Diperbarui: 12 September 2022   17:46 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan 9/11 pada WTC (Photo Credit: Courtesy Michael Foran/Flickr via scitechdaily.com)

Hingga pertanyaan itu terjawab setelah dua pesawat penumpang menabrak dua gedung WTC dan kantor pusat pertahanan Amerika, Pentagon serta diketahui selanjutnya bahwa sebenarnya ada target ketiga yaitu Capitol Hill, kantor kongres nya Amerika namun pesawat gagal mencapai target karena ada perlawanan dari kru dan penumpangnya di penerbangan United Airlines-93.

Ruang udara Amerika kemudian ditutup pada hari kejadian tepatnya jam 9.42 pagi hingga tanggal 13 September 2001 untuk antisipasi  terhadap kemungkinan serangan susulan.

Kedaulatan udara Amerika pada hari itu pun dipertanyakan begitu pula kekuatan udaranya yang tidak dapat mempertahankan ruang udaramya serta intejennya yang dalam laporan Komisi penyelidikan 9/11 dinyatakan lamban memberi masukan terkini adanya potensi serangan kepada Presiden Amerika sedini mungkin.

Identifikasi dan Solusi

Ada apa dan bagaimana semua hal ini dapat terjadi di negara yang dianggap paling siap dalam menghadapi serangan di wilayahnya ?

Pendeteksian masuknya pesawat ke dalam ruang udara Amerika akan sangat mudah dilakukan dengan adanya Air Defense Identification Zone (ADIZ) tetapi ketika serangan dilakukan oleh pesawat yang sudah berada di ruang udara Amerika serta dengan banyaknya jumlah pesawat di angkasa setiap jam nya, akan sulit mengidentifikasi sumber serangan.

Serangan juga tidak selalu dalam bentuk pendudukan atas sebuah wilayah saja (occupation) atapun penghancuran instalasi militer tetapi juga target lainnya seperti objek objek vital keuangan dan pemerintahan serta dengan magnitude serangan yang mampu mengguncangkan seluruh dunia.

Presiden AS dan Kongres AS kemudian meminta pembentukan komisi untuk menyelidiki kejadian 9/11 dan pada tanggal 27 Nopember 2002 Komisi 9/11 terbentuk.

Hasil investigasi komisi 9/11 yang dapat diunduh oleh siapapun di seluruh dunia ini secara garis besar menemukan permasalahan pada komunikasi dan kordinasi antar pihak atau badan yang memiliki tanggung jawab dan otoritas pada keamanan diantaranya National Command Center (NCC), North American Aerospace Defense Command (NORAD), CIA, FAA, dan lainnya.

Ditemukan juga bahwa sebenarnya Badan Intelejen Amerika CIA dan FBI telah mendapatkan peringatan dan masukan dari badan intelejen dari negara negara lain akan adanya rencana pemyerangan terhadap Amerika dengan penggunaan pesawat.

Beberapa peringatan dan masukan tersebut bahkan sudah diterima jauh sebelum kejadian bahkan intensitas aliran peringatan yang masuk meningkat sejak bulan Maret hingga awal September 2001.

Pada hari kejadian CIA hanya dapat mengidentifikasi pihak penyerang namun tidak memperingatkan Presiden AS akan potensi ancaman tersebut jauh hari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun