Hingga pertanyaan itu terjawab setelah dua pesawat penumpang menabrak dua gedung WTC dan kantor pusat pertahanan Amerika, Pentagon serta diketahui selanjutnya bahwa sebenarnya ada target ketiga yaitu Capitol Hill, kantor kongres nya Amerika namun pesawat gagal mencapai target karena ada perlawanan dari kru dan penumpangnya di penerbangan United Airlines-93.
Ruang udara Amerika kemudian ditutup pada hari kejadian tepatnya jam 9.42 pagi hingga tanggal 13 September 2001 untuk antisipasi  terhadap kemungkinan serangan susulan.
Kedaulatan udara Amerika pada hari itu pun dipertanyakan begitu pula kekuatan udaranya yang tidak dapat mempertahankan ruang udaramya serta intejennya yang dalam laporan Komisi penyelidikan 9/11 dinyatakan lamban memberi masukan terkini adanya potensi serangan kepada Presiden Amerika sedini mungkin.
Identifikasi dan Solusi
Ada apa dan bagaimana semua hal ini dapat terjadi di negara yang dianggap paling siap dalam menghadapi serangan di wilayahnya ?
Pendeteksian masuknya pesawat ke dalam ruang udara Amerika akan sangat mudah dilakukan dengan adanya Air Defense Identification Zone (ADIZ) tetapi ketika serangan dilakukan oleh pesawat yang sudah berada di ruang udara Amerika serta dengan banyaknya jumlah pesawat di angkasa setiap jam nya, akan sulit mengidentifikasi sumber serangan.
Serangan juga tidak selalu dalam bentuk pendudukan atas sebuah wilayah saja (occupation) atapun penghancuran instalasi militer tetapi juga target lainnya seperti objek objek vital keuangan dan pemerintahan serta dengan magnitude serangan yang mampu mengguncangkan seluruh dunia.
Presiden AS dan Kongres AS kemudian meminta pembentukan komisi untuk menyelidiki kejadian 9/11 dan pada tanggal 27 Nopember 2002 Komisi 9/11 terbentuk.
Hasil investigasi komisi 9/11 yang dapat diunduh oleh siapapun di seluruh dunia ini secara garis besar menemukan permasalahan pada komunikasi dan kordinasi antar pihak atau badan yang memiliki tanggung jawab dan otoritas pada keamanan diantaranya National Command Center (NCC), North American Aerospace Defense Command (NORAD), CIA, FAA, dan lainnya.
Ditemukan juga bahwa sebenarnya Badan Intelejen Amerika CIA dan FBI telah mendapatkan peringatan dan masukan dari badan intelejen dari negara negara lain akan adanya rencana pemyerangan terhadap Amerika dengan penggunaan pesawat.
Beberapa peringatan dan masukan tersebut bahkan sudah diterima jauh sebelum kejadian bahkan intensitas aliran peringatan yang masuk meningkat sejak bulan Maret hingga awal September 2001.
Pada hari kejadian CIA hanya dapat mengidentifikasi pihak penyerang namun tidak memperingatkan Presiden AS akan potensi ancaman tersebut jauh hari sebelumnya.