Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wacana Satu Pilot pada Penerbangan Penumpang

31 Agustus 2022   16:02 Diperbarui: 31 Agustus 2022   16:06 2900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurangan pilot pada aturan 3 pilot.

Dilain sisi, pemikiran untuk pengurangan jumlah kru pilot pada rute penerbangan jarak jauh sudah ada.pada beberapa maskapai didunia seperti Cathay Pacific dan Lufthansa namun hanya Cathay Pacific yang sudah pada tahap uji coba pada pesawat Airbus  A-350 mereka.

Cathay Pacific berharap sudah dapat menerapkan dua pilot pada penerbangan jarak jauh  dan dan bahkan sudah melakukan pembicaraan dengan Badan Penerbangan Eropa EASA akan rencananya tersebut.

Namun uji coba dengan A-350 bukanlah tanpa alasan lainnya terutama dari Airbus yang ingin mendapatkan sertifikasi pada pengoperasian pesawat dengan dua pilot pada penerbangan jarak jauh.

Bagi Airbus, hal ini akan menambah kuat profil pasar pesawat A-350 mereka yang sebelum ini mendapat sertifikasi pada pengoperasian pesawat dengan  'ETOPS lebih dari 180 menit' dimana pesawat mereka A-350 900 mendapat sertifikasi 370 menit ETOPS (Extended-range Twin-engine Operations Performance Standards) yang berarti pesawat ini mampu terbang dengan aman hanya dengan satu mesin selama 370 menit.


Walaupun uji coba tetap berjalan dan maskapai Cathay Pacific akan mulai menerapkan sistem ini pada penerbangan jarak jauh mereka mulai tahun 2025.

Kita tunggu perkembangannya, akan tetapi satu hal yang pasti yaitu walaupun penulis tidak takut terbang namun bila wacana satu pilot diberlakukan di penerbangan penumpang jelas akan membuat penulis jadi ragu dan takut terbang.

Sebagai tambahan dari penulis, penelitian yang dilakukan oleh NASA diatas terutama pada penempatan pilot didarat dan di bandara yang dapat mengendalikan pesawat dari jarak jauh dapat berguna disaat kedua pilot dikokpit mengalami gangguan yang serius seperti pembajakan atau situasi dimana kedua pilot absen atau tidak mampu mengendalikan pesawat akibat gangguan seperti keracunan, kesehatan dan lainnya.

Aturan sterile flight Deck yang tidak membolehkan adanya aktivitas di kokpit selain yang berhubungan dengan penerbangan akan membuat akses ke kokpit sangat terbatas dan dapat mengakibatkan kru kabin tidak menyadari dan mengetahui sedini mungkin akan situasi yang sebenarnya sedang terjadi.

Dengan adanya pilot didarat yang dapat mengendalikan pesawat dapat mengatasi masalah masalah diatas dan mendaratkan pesawat dengan selamat, namun ini pun masih mengandung beberapa resiko lainnya seperti keamanan jaringan yang menghubungkan pilot di darat dan di kokpit.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun